KANAL24, Malang – Sebuah pesawat tanpa awak terbaru milik Amerika Serikat (AS) muncul di wilayah terlarang Area 51. Drone yang disinyalir merupakan RQ-180 buatan Nortrhop Grumman ini telah tercium keberadaannya melalui laporan di Aviation Week enam tahun lalu.
Dilansir dari airspace_review.com, kala itu pada 2013, majalah penerbangan ternama ini menurunkan tulisan mengenai adanya uji coba rahasia drone berukuran besar oleh Nortrop Grumman untuk angkatan udara.
RQ-180 saat ini diyakini telah dioperasikan secara penuh oleh Angkatan Udara Amerika Serikat (AU AS – USAF) memainkan peran intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR).
Teka-teki bahwa AS melakukan pengembangan tujuh drone baru sejak 2005 pun mulai terkuak satu per satu.
Dalam pemberitaan disebutkan, RQ-180 dioperasikan oleh Skadron Pengintaian ke-427 yang berbasis di Beale Air Force Base, California. Namun, pihak USAF sendiri menolak untuk memberikan komentar tentang hal ini.
Digambarkan, RQ-180 yang spesifikasinya belum dibuka ke publik ini memiliki panjang 10 meter dan bentangan sayap 40 meter. Drone mampu mengudara selama sehari penuh hingga ketinggian 18 km (59.055 kaki).
RQ-180 diduga kuat merupakan bagian dari program rahasia Paman Sam yaitu J-UCAS yang digagas bersama oleh US Navy dan USAF sejak awal 2000-an.
Drone untuk penggunaan gabungan ini berkarakteristik sayap terbang (flying wing) dan berteknologi siluman seperti halnya pembom B-2 Spirit. (sdk)