Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Penelitian Ayam Tukong Doktor Fapet UB, Terbit di 9 Publikasi Internasional

Einid Shandy by Einid Shandy
June 26, 2025
in Pendidikan
0
Penelitian Ayam Tukong Doktor Fapet UB, Terbit di 9 Publikasi Internasional
9
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kanal24, Malang – Penelitian mendalam mengenai ayam Tukong, ayam lokal unik asal Kalimantan Barat, berhasil menembus tujuh jurnal internasional terindeks Scopus dan dua prosiding konferensi internasional. Pencapaian ini merupakan buah karya disertasi Yuli Arif Tribudi, promovendus Program Doktor Ilmu Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), yang secara resmi dipromotori oleh Prof. Dr. Ir. V. M. Ani Nurgiartiningsih, M.Sc.

“Tiga artikel kami terbitkan di jurnal Q1, tiga lainnya di Q2, satu di Q3, dan satu lagi untuk molekulernya sedang dalam proses review di Q1,” ungkap Yuli dalam ujian terbuka yang digelar Kamis (26/06/2025). “Ini menjadi bukti bahwa topik ayam Tukong memiliki daya tarik ilmiah internasional, sekaligus kontribusi nyata terhadap konservasi sumber daya genetik Indonesia.”

Baca juga:
Fapet UB Latih Ribuan SPPI, Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Yuli Arif Tribudi, mahasiswa Program Doktor Ilmu Peternakan Fapet UB yang melaksanakan ujian terbuka disertasi (Dinia/Kanal24)

Penelitian ini menjadi satu dari sedikit studi komprehensif yang mengupas karakteristik fenotip, morfometrik, genetik, hingga molekuler ayam Tukong. Ayam yang dikenal tidak memiliki ekor (rumpless) ini hanya ditemukan di dua wilayah di dunia—Kalimantan Barat dan Amerika Selatan—menjadikannya sangat langka dan layak masuk dalam daftar rumpun ayam lokal Indonesia yang dilindungi.

Langkah Strategis untuk Pelestarian Genetik

Prof. Dr. Ir. F.M. Ani Nurgiartiningsih, M. Sc., selaku promotor menekankan bahwa ayam Tukong menunjukkan gejala kerentanan genetik yang serius, dengan tingkat introgresi dari ras asing mencapai 53,2%. “Gen asli ayam Tukong hanya tinggal 46,8%. Ini menunjukkan betapa mendesaknya kita mengusulkan ayam Tukong untuk ditetapkan sebagai rumpun nasional. Tanpa itu, kita berisiko kehilangan kekayaan genetik yang sangat berharga ini,” ujarnya.

Selain sebagai objek penelitian, ayam Tukong juga telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kalimantan Barat, baik untuk konsumsi daging dan telur, kegiatan budaya, hingga sebagai unggas hobi. Namun, karakteristik reproduksi ayam ini menunjukkan tantangan: tingkat fertilitasnya rendah karena tidak memiliki brutu, meskipun daya tetas telurnya tetap tinggi.

“Kami menemukan bahwa ayam betina bertelur pertama pada usia sekitar 241 hari dengan fertilitas 75% dan daya tetas 83%. Ini angka yang menjanjikan untuk dikembangkan lebih lanjut, meski memang ada kendala di sisi reproduksi akibat morfologinya,” jelas Yuli.

Analisis Molekuler Perkuat Identitas Genetik Ayam Tukong

Penelitian ini juga menyertakan analisis molekuler mendalam dengan menggunakan sekuens lengkap DNA mitokondria (mtDNA D-loop sepanjang 1231 bp) dari 52 sampel ayam lokal. Hasilnya menunjukkan bahwa ayam Tukong membentuk klaster genetik tersendiri, yang membedakannya dari ayam lokal lain seperti ayam Merawang, Kampung, dan Nunukan.

Hal ini menunjukkan bahwa ayam Tukong memang berasal dari domestikasi lokal, bukan hasil persilangan belakangan, sehingga semakin menguatkan urgensi untuk segera menetapkannya sebagai rumpun resmi Indonesia.

“Ini bisa jadi kekuatan akademik untuk pemerintah daerah mengajukan penetapan rumpun ayam Tukong. Kita sudah punya basis data ilmiah yang valid dan terpublikasi internasional, tinggal didorong ke kebijakan dan kolaborasi antar institusi,” tambah Prof. Ani.

Pentingnya Kolaborasi dan Keberlanjutan Riset

Yuli menegaskan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari semangat kolaborasi dengan berbagai pihak. “Saya tidak bisa kerja sendiri. Penelitian ini berhasil karena ada dukungan dari BRIN, IPB, UGM, Unpad, dan tentu tim dari Universitas Brawijaya. Ke depan, kita harus hilangkan ego sektoral dan mulai mengedepankan kerja kolaboratif, bukan kompetisi,” tegasnya.

Ia juga mendorong agar hasil penelitian ini menjadi titik awal pengembangan breeding center khusus ayam Tukong di Kalimantan Barat, sekaligus upaya memperluas matching fund dan pendanaan konservasi berbasis sains.

“Ayam Tukong bukan hanya soal unggas, tapi soal identitas lokal, ketahanan pangan, dan tanggung jawab bangsa terhadap keanekaragaman hayati yang mulai terpinggirkan,” pungkas Yuli.

Foto bersama dengan Promovendus (Dinia/Kanal24)

Baca juga:
Fapet UB dan Pemkab Pasuruan Buka 12 Titik Sekolah Lapang Peternakan

Dengan analisis yang menyeluruh dan publikasi di jurnal internasional bereputasi, penelitian ini telah memberikan kontribusi signifikan bagi Indonesia, tidak hanya dalam bidang peternakan, tetapi juga dalam rangka pencapaian SDGs, khususnya terkait konservasi biodiversitas dan ketahanan pangan lokal.

Melalui penelitian ini Fapet UB memperkuat posisinya sebagai perguruan tinggi yang aktif dalam pengembangan ternak lokal berbasis riset ilmiah, yang bukan hanya diakui nasional tapi juga mendunia. (din/nid)

Post Views: 48
Tags: Ayam Kalimantan BaratAyam TukongAyam Tukong Kalimantan BaratDisertasi Fapet UBdisertasi UBFakultas Peternakan UBFapet UBJurnal ScopusKalimantan BaratKANAL24kanal24.co.iduniversitas brawijaya
Previous Post

400 Mahasiswa Filkom UB Mantapkan Pembekalan Final MMD

Next Post

FIA UB Lepas 1.128 Mahasiswa PKM-KKN ke Kabupaten Malang

Einid Shandy

Einid Shandy

Reporter dan penulis Kanal24

Next Post
FIA UB Lepas 1.128 Mahasiswa PKM-KKN ke Kabupaten Malang

FIA UB Lepas 1.128 Mahasiswa PKM-KKN ke Kabupaten Malang

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

June 3, 2024
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

5
Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

4

Review Film : Glass Onion: A Knives Out Story

3
Komunikasi Inklusif di Media Sosial: Mewujudkan Ruang Digital yang Setara

Komunikasi Inklusif di Media Sosial: Mewujudkan Ruang Digital yang Setara

July 1, 2025
Program KKN FIA UB Siap Majukan Budaya Lokal Bululawang

Program KKN FIA UB Siap Majukan Budaya Lokal Bululawang

July 1, 2025
Baseball dan Softball jadi Magnet Porprov IX Jatim

Baseball dan Softball jadi Magnet Porprov IX Jatim

July 1, 2025
FH UB Gelar Lomba Meriahkan Dies Natalis ke-68

FH UB Gelar Lomba Meriahkan Dies Natalis ke-68

July 1, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Galeri
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2023