Kanal24, Malang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan hasil pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada Rabu lalu (20/03/2024). Berdasarkan hasil rekapitulasi suara, KPU memutuskan bahwa pasangan calon (Paslon) nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dinyatakan sebagai pemenang Pemilihan Presiden-Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Untuk menyikapi hal tersebut, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) langsung mengadakan konferensi pers pada Rabu (20/03/2024) di Nasdem Tower, Jakarta Pusat. Partai Nasdem memberikan selamat kepada pasangan nomor urut 02, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Berbeda dengan Anies-Imin yang memilih mengajukan gugatan hasil Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Perlu diingat bahwa Partai Nasdem merupakan salah satu partai yang mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar pada Pemilu 2024.
“Partai Nasdem juga mengucapkan selamat kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang pemilihan presiden (Pilpres) 2024,” ujar Surya Paloh selaku Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem saat konferensi pers berlangsung.
Tak hanya ucapan selamat, Paloh juga dikabarkan bertemu dengan Prabowo Subianto yang masih menjabat sebagai Ketum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) di Nasdem Tower pada Jum’at (22/03/2024). Sikap legowo Partai Nasdem terhadap hasil Pemilu 2024 serta pertemuan Paloh dengan Prabowo menimbulkan isu bahwa Partai Nasdem akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Dr. Verdy Firmantoro, salah satu Analis Komunikasi Politik Universitas Brawijaya (UB) turut memberikan komentarnya terkait dengan sikap Paloh dan Partai Nasdem.
“Menurut saya koalisi pemerintahan ke depan masih sangat cair dan dinamis. Pihak pemenang selalu akan melakukan politik akomodatif untuk merangkul dan menyeimbangkan poros kekuasaan. Saya melihat sinyalemen bergabungnya partai di luar Koalisi Indonesia Maju itu ada.” Ujar Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UB tersebut.
Meskipun Paloh dan Anies memiliki perbedaan dalam menanggapi hasil Pemilu 2024, Verdy beranggapan bahwa keduanya tidak memiliki perbedaan dalam mengambil sikap.
“Saya kira sikap Surya Paloh dan Anies itu sebenarnya tak ada yang beda, mereka sepertinya sudah melakukan komunikasi sebelumnya. Surya Paloh sebagai ketua umum parpol, penting untuk melakukan manuver-manuver politik untuk meningkatkan bargaining position (posisi tawar) NasDem dalam konstelasi di pemerintahan baru mendatang. Sementara Anies, terus menyuarakan penyelesaian proses di MK sebagai bentuk konsistensi mengawal hasil pemilu. Muara akhir politiknya saya kira tidak beda, hanya cara dan sikap itu sebagai bentuk komunikasi politik saja,” kata Verdy.(Erf)