KANAL24, Jakarta – Fakta baru terkait keberadaan truk Over Dimension Over Load ( ODOL ) atau truk ‘obesitas’ terungkap. Dari hasil kajian yang dilakukan Badan Pengatur Jalan Tol ( BPJT ), diketahui bahwa para operator jalan tol di Indonesia harus mengeluarkan dana ekstra senilai Rp1 triliun untuk perbaikan jalan tol yang rusak karena truk ‘obesitas’ tersebut.
“Kalau kita bicara kerugian di jalan tol akibat ODOL , itu Rp1 triliun pertahun dari total pendapatan jalan tol Rp12 triliun setahun. Kalau hitungan gampangnya itu 12 bulan kerja, 1 bulan gak dibayar,” ujar Kepala BPJT Danang Parikesit di Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Danang mengungkap, menurut data PT Jasa Marga (Persero) Tbk, jumlah kendaraan berat yang melintas di jalan tol sebanyak 12,4 persen dari total kendaraan. Kemudian dari jumlah itu, sebesar 50 persen di antaranya merupakan truk yang mengalami ‘obesitas’.
Sementara itu, usulan dari operator jalan tol yang menginginkan agar kendaraan berat bisa memiliki lajur khusus tersendiri menurut Danang sulit diwujudkan.
“Kalau secara regulasi memang kita tidak bisa melarang. Hanya dalam kondisi-kondisi tertentu baru bisa kita lakukan. Misal atas pertimbangan manajemen lalulintas, pertimbangan keselamatan, itu kita bisa tetapkan golongan tertentu untuk melintas di sana,” tuturnya. (sdk)