KANAL24, Jakarta – Volume transaksi melalui sistem pembayaran digital (digital payment) PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melonjak selama masa pandemi Covid-19. Volume transaksi digital payment BBCA meningkat 20-30% dibandingkan bulan-bulan biasa.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan saat kondisi masih normal belum ada wabah virus korona, volume transaksi pembayaran digital rata-rata hanya bertumbuh 2-3% setiap bulan.
“Namun selama masa pandemi, digital payment kami tumbuh 20-30% setiap bulan,” kata Jahja dalam diskusi online New Normal dan Mitigasi Bisnis Perbankan Saat Wabah Covid-19, di Jakarta, Rabu (10/6/2020).
Jahja menyebut lonjakan transaksi pembayaran digital BBCA akibat perubahan perilaku konsumen. Pandemi tersebut membuat banyak nasabah BBCA lebih memilih di rumah saja. Ini membuat transaksi melalui kantor cabang atau mesin anjungan tunai mandiri (ATM) mengalami penurunan.
“Sehingga ada lonjakan melalui layanan digital payment. Ini sangat membantu meningkatkan efisiensi kami,” ujar Jahja.
Mengutip data BBCA, volume transaksi melalui kantor cabang pada kuartal pertama 2020 mencapai Rp3,50 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan 0,8% dibanding periode yang sama setahun lalu, yakni Rp3,48 triliun.
Di saat bersamaan, jumlah volume transaksi melalui ATM mencapai Rp549 miliar pada Maret 2020. Jumlah ini menunjukkan penurunan 1,6% dibandingkan Maret 2019 yang mencapai Rp558 miliar.
Selain itu, jumlah volume transaksi BCA melalui internet banking pada kuartal I-2020 mencapai Rp2,75 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan 14,0% dibanding kuartal I-2019 yang mencapai Rp 2,41 triliun.
Terakhir, jumlah volume transaksi melalui mobile banking pada Maret 2020 mencapai Rp621 miliar, melonjak 42% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp435 miliar. (sdk)