KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini tetap memiliki potensi kenaikan, meski di awal pekan berakhir di zona merah dengan pelemahan 0,79 persen ke level 4.905.
Analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, mengatakan, saat ini indikator MACD telah berada di area negatif, sementara indikator Stochastic maupun RSI mampu bertahan di area netral.
“Meski begitu, pergerakan IHSG telah menguji garis Moving Average 120-Day (MA120), sehingga peluang terjadinya penguatan masih terbuka lebar,” ujar Nafan, di Jakarta, Selasa (29/9/2020).
Berdasarkan rasio fibonacci, kata Nafan, sejauh ini IHSG sedang berupaya mempertahankan support pertama di level 4.865 dan support kedua di 4.778, sedangkan target resistance pertama di level 4.975 dan resistance kedua di 5.097.
Dengan demikian, jelas dia, adanya potensi kenaikan pada laju IHSG hari ini bisa dimanfaatkan nvestor dengan mengakumulasi pembelian saham ADRO, GGRM, INDF, LPCK, MAIN dan PWON.
Proyeksi senada disampaikan analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, yang menyebutkan pergerakan IHSG hari ini berpeluang menguat untuk menuju target resistance terdekat di level 5.070.
“Secara teknikal IHSG bergerak terkonsolidasi, setelah tidak mampu breakout bearish trend jangka menengah dengan titik konfirmasi di level psikologis 5.000,” ucap Lanjar.
Dia mengatakan, indikator Stochastic memberikan sinyal golden-cross pada area jenuh jual dan MACD terlihat divergence positif. “Sehingga, pada perdagangan selanjutnya IHSG berpeluang menguat, dengan support-resistance di level 4.816-5.070,” kata dia.
Lebih lanjut Lanjar mengatakan, potensi kenaikan IHSG tersebut bisa disikapi investor dengan mengoleksi saham AALI, ADHI, INCO, JSMR, LINK, LPCK, MAIN, PWON, SMGR, SMRA dan UNVR. (sdk)