KANAL24, Jakarta – Pelaku usaha meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk benar-benar selektif dalam memilih calon menteri di kabinet periode kedua mendatang. Mereka beralasan, sosok para pembantu presiden itu nantinya akan menjadi cerminan para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
“Jadi para pelaku pasar saat ini menunggu pengumuman terkait komposisi kabinet. Adapun respon positif atau negatif akan tergantung dari komposisi kabinet yang diumumkan nanti, khususnya di bidang ekonomi. Kalau kementerian yang lain itu tidak terlalu disorot oleh pasar,” ujar Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang di Jakarta, Selasa (8/10/2019).
Menurut Sarman, respon pelaku usaha dan para investor dapat dengan mudah dibaca melalui pergerakan IHSG serta stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Oleh sebab itu, ia pun mewanti-wanti agar menteri-menteri ekonomi yang dipilih Jokowi nanti merupakan sosok yang bisa menjawab tantangan perekonomian kedepan.
“Itu yang menjadi indikator kita, sehingga apa yang disampaikan pak Presiden misal menteri-menteri yang betul-betul memiliki eksekutor yang cepat dan tepat, manajerial yang baik. Memiliki suatu jiwa nasionalisme yang tinggi, punya kerjasama yang baik,” tuturnya.
Sarman pun sedikit mengkoreksi komposisi menteri-menteri di periode pertama presiden Jokowi yang disebutnya masih kental dengan terjadinya ego sektoral. Ia berharap, di periode kedua ini, presiden Jokowi bisa menempatkan orang yang tepat di posisi strategis seperti menteri-menteri di bidang ekonomi.
“Jadi harus bisa menjauhkan ego sektoral karena yang kita tahu bahwa kadang-kadang masih yang namanya motto kalau bisa dipersulit untuk apa dipermudah ini kan masih kita lihat sampai saat ini. Tapi ke depan itu dengan di era globalisasi revolusi industri 4.0 ini kan semua itu akan terhapus,” pungkasnya.
Saat ditanya usulan menteri, Sarman pun mengaku jika dari kelompok pengusaha sudah mengajukan beberapa nama, diantaranya Ketua Umum DPP HIPPI, Suryani Motik, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani, Ketua umum APINDO, Hariyadi Sukamdani dan Ketua Umum Hipmi, Bahlil Lahadalia. (sdk)