KANAL24, Malang – Menjadi pengusaha tidak hanya membutuhkan keunggulan produk dan jasa yang dimiliki namun membutuhkan jejaring atau networking agar dapat mengembangkan usaha dan memperkuat bisnisnya. Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Ketua Hipmi BPC Malang Caggih Sakina Hans pada Kuliah Umum dan Networking Night yang bekerjasama dengan Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka (AWMM) di Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB), Jum’at (14/10/2022).
“Jejaring merupakan salah satu ilmu yang harus dikuasi oleh pengusaha salah satunya melalui event seperti ini atau masuk dalam organisasi seperti Hipmi,” kata Canggih.
Saat ini menurutnya merupakan salah satu momen yang tepat bagi mahasiswa untuk serius menjadi pengusaha karena banyak sekali program pemerintah maupun swasta yang mendorong penciptaan pengusaha baru. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki program Merdeka Belajar melalui Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka yang bertujuan mencetak lebih banyak pengusaha dari mahasiswa.
Peluang ini menurut Canggih harus ditangkap dengan cepat oleh mahasiswa karena saat ini Indonesia masih membutuhkan banyak pengusaha baru. Setidaknya dibutuhkan jumlah pengusaha sekitar 14 % dari total penduduk.
“Indonesia masih membutuhkan banyak pengusaha dalam berbagai sektor dan berbagai program dari kampus dan pemerintah sangat menarik untuk ditangkap oleh mahasiswa.” lanjutnya.
Kepada ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di malang, Ketua BPC Hipmi ini juga menekankan pentingnya manajemen waktu dan keuangan bagi pengusaha agar mereka dapat membagi keuangan untuk operasional dan untuk pengembangan usaha.
Sementara itu narasumber lain yakni Tubagus Syailendra dari Chickin Indonesia juga memberikan tipsnya agar para pengusaha muda dapat menggaet investor. Menurutnya tidak dapat dipungkiri bahwa pengembangan usaha membutuhkan dana yang tidak sedikit sehingga diperlukan kemampuan untuk menjaring investor.
“Jejaring penting karena selain memperluas pasar juga dapat untuk menarik investor bagi usaha kita,” kata Tubagus.
Untuk mendapatkan investor menurutnya pengusaha harus fokus dengan produknya baik berupa barang maupun jasa. Selanjutnya produk tersebut mampu menjawab tantangan atau permasalahan yang dihadapi oleh konsumen.
“Selain itu mahasiswa dapat mengikuti berbagai kompetisi bisnis untuk menawarkan bisnisnya dan menarik perhatian investor,” lanjutnya.
Kuliah Umum Kewirausahaan yang dilaksanakan oleh AWMM bekerjasama dengan Hipmi ini menghadirkan berbagai narasumber kompeten seperti Bagas Adhadirgha CEO PT Asia Aero Teknologi, Ketua BPC Hipmi Malang Canggih Sakina Hans, Rich Djoe Ketua VI BPD Hipmi Jatim dan Tubagus Syailendra dari Chickin Indonesia. (sdk)