KANAL24, Malang – Pada International Conference on Public Administration and Governance (ICoPAG) 2023 yang digelar oleh Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB), Dr. Iyra S. Buenrostrocabbab, Ph.D, profesor asosiasi dari Sekolah Ilmu Perpustakaan dan Studi Arsip, Universitas Filipina Diliman memberikan pemaparan yang menarik mengenai “Pentingnya Arsip dan Tata Kelola Informasi dalam Dunia Era Digital”.
Dalam pemaparannya, Dr. Iyra menyatakan pentingnya peran arsip dalam menjaga sejarah dan budaya. Arsip bukan hanya sekelompok dokumen berdebu yang terlupakan di ruangan bersejarah, tetapi juga berisi dokumen-dokumen penting seperti foto, blueprint, catatan legislatif, rekaman video dan suara, bahkan data digital. Semua ini adalah koleksi informasi yang dinamis yang membantu untuk memahami masa lalu dan akar, melindungi hak-hak, memberikan informasi tentang kewajiban, dan membimbing seseorang yang mendalami ilmu ini dalam mencapai tujuan dan rencana ke depan.
Selain perannya dalam mempertahankan masa lalu, arsip juga memiliki peran penting dalam pemerintahan dan tata kelola. Mereka memberikan transparansi, akuntabilitas, dan bukti dari tindakan pemerintah, sehingga memupuk kepercayaan antara pemerintah dan warga negara.
“Arsip dan tata kelola dalam konteks umumnya bertujuan untuk memastikan bahwa hak-hak warga negara dilindungi dan organisasi serta pemerintah beroperasi sesuai dengan yang legal dan diizinkan serta mengutamakan kesejahteraan rakyat dan kepentingan publik.” jelas Dr. Iyra dalam pemaparannya.
Baca Juga : FIA UB Kejar Tata Kelola Dinamis di Era Digital
Namun, untuk memastikan bahwa arsip dan informasi ini digunakan dengan baik dan dapat diakses oleh publik, diperlukan mekanisme dan kerangka kerja. Di sinilah konsep governance information atau tata kelola informasi muncul. Tata kelola informasi melibatkan serangkaian aktivitas dan praktik yang bertujuan untuk mengendalikan penggunaan informasi, termasuk praktik yang diwajibkan oleh hukum. Ini termasuk perlindungan data pribadi, kepatuhan terhadap hukum dan persyaratan peraturan, akses dan penggunaan informasi yang legal dan etis, serta penilaian nilai yang benar terhadap informasi yang dihasilkan.
Dr. Iyra juga menyebutkan peran penting transversal kompetensi seperti keterampilan analitis, kepemimpinan, dan komunikasi dalam mendukung implementasi tata kelola informasi yang efektif. Kompetensi ini adalah hal penting yang harus dimiliki oleh para profesional arsip dan rekaman agar mereka dapat memahami pentingnya arsip dalam tata kelola modern.
Pentingnya penerapan tata kelola informasi juga berkaitan dengan keseimbangan antara perlindungan data dan kebebasan informasi. Di beberapa negara Asia Tenggara, regulasi mengenai perlindungan data pribadi dan kebebasan informasi masih dalam tahap perkembangan, dan penting bagi pemerintah dan organisasi untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara keduanya.
Dalam konteks pendidikan dan pelatihan, Dr. Iyra mengajukan pertanyaan tentang bagaimana mengembangkan tujuan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan kontekstual dan budaya, serta bagaimana menciptakan kegiatan yang berpusat pada siswa dan berorientasi pada hasil. Dia juga menggarisbawahi pentingnya pelatihan singkat dan mentorship untuk membekali para profesional muda dengan kompetensi yang diperlukan dalam tata kelola informasi.
Akhirnya, Dr. Iyra merangsang pemikiran tentang bagaimana mengembangkan budaya penelitian yang lebih kuat dalam konteks arsip dan tata kelola informasi. Penelitian ini penting untuk memahami lebih dalam dampak dan implikasi dari tata kelola informasi yang baik dalam pemerintahan dan akuntabilitas.
Pemaparan dari Dr. Iyra di ICOPag 2023 menggarisbawahi pentingnya arsip dan tata kelola informasi dalam dunia yang semakin terhubung dan serba cepat ini. Arsip tidak hanya sebagai penjaga sejarah, tetapi juga sebagai instrumen vital untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan keadilan sosial di masa depan. (zul/nid)