KANAL24, Malang – UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra (RSBN) Malang terus membuat inovasi dan terobosan untuk meningkatkan ketrampilan bagi penerima manfaat. Kali ini dengan meningkatkan ketrampilan batik Ciprat yang dilaksanakan di Workshop Batik UPT RSBN Malang. Hal ini dikatakan Kepala UPT RSBN Malang, Firdaus Sulistijawan, Selasa (31/8/2021).
“Penyandang Disabilitas Netra yang banyak mempunyai ketrampilan pijat, harus memutar otak untuk mengembangkan ketrampilan lain. UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra Malang, mengembangkan strategi untuk meningkatkan nilai jual, salah satunya dengan mengembangkan keterampilan Batik Ciprat ini,” ujar Firdaus.
Ciri khas batik ciprat netra adalah ketidaksesuai gambar dan warna dari kain yang satu dengan yang lain. Sehingga hal ini akan sulit ditemui di tempat lain.
Firdaus menambahkan, kegiatan ketrampilan ciprat batik dilaksanakan oleh Pekerja Sosial, instruktur bersama klien yang buta total maupun low vision.
Firdaus menegaskan klien netra tetap harus berkembang walaupun di masa pandemi. Meskipun kegiatan pijat menurun karena harus menjaga jarak, cara lain bisa diupayakan untuk tetap membangun kemandirian sosial dan ekonomi.
Sementara itu Moedji Widodo selaku Pekerja Sosial dengan adanya bimbingan ketrampilan ini, klien lebih banyak menguasai ketrampilan dan bisa menjadi tutor bagi lingkungannya nanti. Klien akan lebih mudah beradaptasi dengan perubahan dan menjadikan klien lebih percaya diri sebagai asset keluarga.(sdk)