Kanal24, Malang – Pemilihan Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (FIB UB) memasuki tahapan penting dengan penyampaian visi dan misi bakal calon dekan pada Senin (14/4/2025).
Tiga kandidat, Hamamah, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dr. Aji Setyanto, S.S., M.Litt., dan Sahiruddin, S.S., M.A., Ph.D., memaparkan gagasan mereka untuk membawa FIB ke arah yang lebih maju. Sebagai kali pertama diadakan secara demokratis dengan lebih dari satu calon, kontestasi ini mencatat sejarah baru bagi fakultas.
Ketua Senat Akademik Fakultas (SAF), Dr. Dra. Roosi Rusmawati, M.Si., menyebut momen ini sebagai “perang bintang,” mencerminkan kualitas unggul para kandidat.
“Proses ini telah kami lalui dengan sangat hati-hati, bahkan sering berkonsultasi dengan biro hukum. Ketika tiga nama bakal calon ini disampaikan, biro hukum menyebutnya sebagai perang bintang. Saya bersyukur para bintang ini tetap berkomitmen mengembangkan FIB,” ujarnya.
Dr. Roosi juga mengapresiasi kerja keras panitia yang telah memastikan proses berjalan lancar. “Mari kita sukseskan pesta demokrasi ini dengan damai dan berkomitmen untuk kepentingan bersama,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pemilihan Dekan FIB UB, Dr. Hipolitus Kristoforus Kewuel, menjelaskan bahwa seluruh tahapan pemilihan berlandaskan pada Peraturan Rektor (Pertor) UB Nomor 89 Tahun 2022.
“Semua proses dilakukan dalam koridor peraturan rektor ini. Sampai hari ini, kami telah melewati lima tahapan, dan saat ini berada di tahap penyampaian visi dan misi bakal calon dekan,” ungkapnya.
Ia memaparkan bahwa dari 13 dosen yang memenuhi kualifikasi, hanya tujuh yang lolos seleksi administrasi, dengan tiga di antaranya menyatakan kesediaan untuk maju sebagai bakal calon dekan. “Hal ini menunjukkan perkembangan luar biasa SDM kita dibandingkan tiga tahun lalu, ketika hanya ada dua orang yang memenuhi syarat. Ini bukti bahwa FIB telah mengalami kemajuan signifikan,” ujarnya.
Setelah penyampaian visi dan misi, tahapan berikutnya adalah pemungutan suara yang dijadwalkan pada Kamis (17/4/2025). Panitia telah menyiapkan surat suara dengan nomor urut yang ditentukan melalui pengundian.
“Hari ini adalah hari penting untuk mendengarkan gagasan dari para kandidat, sebagai dasar menentukan pilihan terbaik bagi masa depan FIB,” kata Dr. Hipolitus.
Pemilihan Dekan FIB UB tidak hanya menjadi ajang demokrasi yang pertama bagi fakultas, tetapi juga momen bersejarah dalam mengarahkan langkah strategis untuk menghadapi tantangan global. (Din)