Kanal24, Propolinggo – Mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen (PDIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Malang (UM) kelas D tahun akademik 2023/2024 melaksanakan kegiatan Company Visit ke Probolinggo. Fokus kegiatan ini adalah memberikan wawasan praktis dan teoritis keilmuan ekonomi manajemen, khususnya dalam ranah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Segaimana dijelaskan oleh Buyung, koordinator kelas sekaligus penanggungjawab kegiatan kepada Kanal24 (1/12/2023), “Company Visit ini memberikan gambaran nyata mengenai perkembangan UMKM. Melalui pengamatan langsung, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam, memberikan kontribusi positif bagi dunia UMKM, dan mengimplementasikan pola manajerial yang baik pada pengembangan usaha di bidang lain.”
PDIM FEB UM mengunjungi dua UMKM di Probolinggo, yaitu Hunay, produsen bawang goreng dan Bumdes Taman Jaya Probolinggo pada 9 November 2023 lalu.
Perjalanan pertama membawa rombongan mahasiswa ke perusahaan bernama Hunay, produsen bawang goreng asli Probolinggo. Hunay memproduksi berbagai varian bawang goreng, seperti bawang goreng merah, bawang goreng putih, cemilan bawang goreng dengan variasi rasa, kue bawang, dan sambal bawang.
Hunay, yang memiliki 60 karyawan dan 55 pengupas bawang dengan sistem borongan harian, juga terlibat dalam ekspor ke negara seperti Singapura dan Timor Leste dengan jumlah rata-rata 1-1.5 ton. Meskipun harga produknya tidak stabil karena mengikuti harga bahan baku bawang, Hunay menggunakan bahan baku lokal Probolinggo untuk mendukung UMKM setempat.
Perjalanan berikutnya dilanjutkan ke BUMDES Taman Jaya, yang memiliki tiga unit usaha: Warung Ikan Asap, Penggemukan Sapi dan Kambing, serta Kolam Pancing. Dalam diskusi, terungkap bahwa Warung Ikan Asap mengalami penurunan konsumen setelah tol dibuka, dan mereka menghadapi kendala dalam promosi dan pemasaran produk ikan asap.
Sementara itu, unit Penggemukan Sapi dan Kambing mengelola beberapa pasang sapi dan tujuh ekor kambing. BUMDES Taman Jaya mendapatkan modal utama dari Dana Desa setiap tahunnya. Meskipun sudah berdiri lama, revitalisasi baru dimulai dua tahun terakhir.
Buyung menyampaikan bahwa hasil dari kunjungan ini adalah penambahan keilmuan, khususnya beberapa fakta bahwa UMKM probolinggo mampu bersaing di pasar regional, nasional bahkan internasional.
“Kami menyerap contoh dan pola manajerial yang baik bisa diimplementasikan pada pengembangan UMKM dibidang lainnya, sehingga mampu menjadi penggerak perekonomian rakyat yang nyata,” kata Buyung.
Sementara itu Dr. Ludi Wishnu Wardana, S.T, S.E, S.Pd, M.M. sebagai salah satu dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Kewirausahaan dan UMKM menyampaikan harapannya agar company visit ini bisa membuat mahasiswa PDIM FEB UM mendekat pada UMKM dan menjadikan masalah yang ditemui bisa diangkat untuk penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Mahasiswa S3 ini diwajibkan untuk publikasi dan diharapkan dari temuan yang menarik dari pengelolaan UMKM ini bisa dipublikasikan dalam artikel jurnal,” ungkap Dr. Ludi.
Kegiatan Company Visit ini mendapat pendampingan dari dosen pengampu mata kuliah UMKM, Prof. Agus, Prof. Naswan, Kaprodi PDIM Prof. Budi, Dr. Ludi, dan seorang staf dari FEB UM. Mahasiswa mendapatkan pengalaman berharga dan wawasan baru seputar kondisi UMKM di Probolinggo serta pola manajerial yang dapat diadopsi untuk pengembangan usaha di berbagai sektor.(din)