Kanal24 – Kinerja positif Tokopedia dan GoPay semakin memperkuat fondasi bisnis PT. GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GoTo) yang diharapkan dapat semakin berkontribusi terhadap ekonomi digital Indonesia.
Farras Farhan dari Equity Research Analyst Samuel Sekuritas Indonesia, dalam risetnya mengungkapkan bahwa e-Commerce merupakan kartu AS dalam ekonomi digital Indonesia. Merujuk data Google, Temasek, dan Bain, e-Commerce menyumbang $53 miliar total Gross Merchandise Value (GMV) setara 69,7 miliar dolar AS untuk nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2021.
Selanjutnya, menurut Statista, sektor e-commerce Indonesia memiliki nilai pasar sebesar US$32 miliar, dan jumlah ini diperkirakan akan mencapai US$83 miliar pada tahun 2025. Sektor e-commerce Indonesia memiliki 159 juta pengguna.
Semakin banyaknya orang Indonesia yang menggunakan Internet, Farras percaya industri e-commerce Indonesia akan semakin berkembang.
“Meski usianya masih muda, sektor e-Commerce telah menjadi penggerak utama ekonomi digital Indonesia,” ungkap Farras dalam risetnya (30/8/2022).
Tokopedia mencatatkan kinerja positif dengan mencatatkan lonjakan besar Gross Transaction Value (GTV) sebesar 46% atau Rp230 triliun pada sepanjang 2021.
“Tahun (2022) ini, kami yakin Tokopedia akan mampu mencatatkan GTV sebesar Rp334 triliun (tumbuh 24 persen Year on Year/YoY) dan pada tahun 2024 angka tersebut akan mencapai Rp669 triliun yang merepresentasikan sekitar 46 persen dari total GTV GOTO,” terangnya.
Menurut Farras, beberapa faktor yang diidentifikasi sebagai pendukung pertumbuhan GTV Tokopedia di masa depan adalah strategi hyperlocal dan cross-pollination yang diadopsi oleh GOTO dan tren quick commerce (Tokopedia Now).
Saat ini beberapa inovasi dari strategi GOTO tersebut sudah mulai diterapkan. Diantaranya kehadiran GoFood di Tokopedia dan layanan Buy Now Pay Later (BNPL) yaitu GoPayLater Cicil.
Terkemuka di Industri E-Commerce
Merujuk data survei yang dirilis baru-baru ini, Tokopedia memimpin industri e-Commerce sebagai platform paling sering digunakan sebesar 63,6%. Diikuti Shopee pada posisi kedua (30,8%), dan Lazada (3,1%).
Sementara itu, platform e-commerce dengan penjualan paling terpercaya juga menempatkan Tokopedia di urutan pertama (69,3%) diikuti Shopee (24,1%) dan Lazada (3,1%).
Survei dilakukan secara online dari tanggal 23 Juli hingga 5 Agustus 2022, melibatkan 577 responden dari berbagai kota di Indonesia dengan rentang usia 17 hingga 35 tahun yang melakukan transaksi komersial secara elektronik lebih dari 5 kali dalam sebulan.
Farras menambahkan, pendorong utama pertumbuhan e-commerce di Indonesia (termasuk Tokopedia) adalah 115 juta masyarakat kelas menengah Indonesia serta pertumbuhan pembayaran digital yang pesat.
Menurut Asianbanker, pada tahun 2021, transaksi pembayaran digital di Indonesia mencapai USD18,5 miliar, di mana 15% di antaranya berasal dari e-commerce.
GoPay saat ini menjadi layanan dompet digital yang paling banyak digunakan di e-commerce (42,1%). Lebih tinggi dari ShopeePay (24,6%) dan OVO (18,2%) (survei Kumparan).
“Kami yakin pembayaran digital akan mendominasi industri Fintech untuk beberapa waktu ke depan dengan perkiraan jumlah pengguna pada tahun 2026 mencapai 233,94 juta,” kata dia.
Pada kuartal kedua tahun 2022, Citi Research, sebagaimana dirilis Citigroup Sekuritas Indonesia, memproyeksikan pendapatan GTV GOTO mencapai sebesar Rp150 triliun dengan lini bisnis Fintech sebagai pendorong utama diikuti e-Commerce dan on-demand services.
Fundamental perdagangan GOTO yang berkembang ditambah dengan potensi pendapatannya merupakan dasar bagi rekomendasi BELI Citi atas saham GOTO. Menurut dia, saham GOTO diperkirakan akan diperdagangkan dengan harga premium dibandingkan dengan rekan-rekannya di kawasan ASEAN, terutama karena dominasinya di Indonesia.
“Ekosistem dan integrasinya yang kuat dalam rumah tangga adalah katalis utama untuk monetisasi aset lebih lanjut. Potensi kenaikan terlihat lebih baik untuk e-commerce dan GoTo Financial. Margin kontribusi yang berubah positif pada awal tahun 2024 akan mempercepat jalur GoTo menuju profitabilitas,” ungkap riset yang disusun Ferry Wong, CFA dan Ryan Davis ini.
Integrasi ekosistem dimaksud di antaranya integrasi GoFood di Tokopedia dan GoPayLater termasuk layanan Buy Now Pay Later (BNPL) melalui GoPayLater Cicil di Tokopedia. Terdapat juga integrasi dengan Bank Jago dengan potensi ruang pertumbuhan yang besar.