Kanal24 – Gelaran liga paling ambisius Premier League telah usai, dengan Manchester City sebagai peraih peringkat pertama, disusul dengan Arsenal dan Manchester United di peringkat kedua dan ketiga. Setelah melalui 38 pertandingan yang penuh dengan drama. Mulai dari berita kemenangan telak Liverpool 7-0 atas rival sejatinya Manchester United, hingga cerita perjuangan Chelsea untuk tidak menapaki zona relegasi. Namun ada satu cerita menarik di penghujung ajang bergengsi se antero Inggris ini. Tim Luton Town berhasil mendapatkan tiket menuju ke kasta tertinggi Liga English Premier League setelah 31 berjuang habis habisan di liga amatir.
Selebrasi pemain Luton Town (Lutontown.co.uk)
Ketegangan memuncak setelah Coventry City berhasil menahan imbang 1-1 akibat umpan silang Gyorekes berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Gustavo Hamer dan menjadi gol di menit 66’. Babak kedua berakhir dengan skor imbang 1-1 dan dilanjut dengan babak tambahan. Sayang, gol kedua Luton Town di menit ke 117’ dianulir oleh wasit karena dianggap handsball. Hingga akhir babak tambahan tidak ada lagi gol yang terjadi hingga lanjut ke babak penalti. Pertandingan berlangsung sengit hingga skor mencapai 5-5. Sayangnya pemain bertahan Coventry City gagal mengeksekusi tendangan penalti dan dimanfaatkan oleh Dan Potts untuk memastikan gelar juara. Luton Town berhasil finish di urutan ketiga di musim 22/23 kasta Championship.
The Hatters sebutan Luton Town merupakan sebuah tim lokal kota Luton, Bedfordshire, Inggris. Yang memiliki kandang kebanggaan bernama Kenilworth Road. setelah melewati fase relegasi dan promosi semenjak didirikannya kelompok sepak bola Luton Town di tahun 1885, Luton berhasil menapaki divisi utama liga inggris antara tahun 1982 dan 1992. Sayangnya di akhir jalannya musim 1992 Luton Town mengalami relegasi dan tersungkur hingga ke kasta lingga ketiga empat tahun kemudian. Puncaknya pada tahun 2009 Luton Town hanya menjalani pertandingan di gelaran non liga, Conference Premier tier 5.
John Still, manager pada saat itu mulai merintis perjalanan karir Luton Town dan berhasil kembali ke Liga Inggris pada tahun 2014 di kasta League Two tier 4. Perjuangan Luton tidak berhenti di situ, Luton mulai menapaki jalannya liga sedikit demi sedikit. Di musim 2019/2020 Luton berhasil menapaki liga Championship di tier kedua Liga Inggris di tangan managerial Nathan Jones. Bersama kepemimpinan Jones Luton mulai membangun kemenangan hingga musim 2021/2022. Di tahun berikutnya Rob Edwards mengambil alih kursi manager dan berhasil memperoleh tiket menuju kasta tertinggi setelah 9 tahun hanya berkutat di liga amatir.
“Saya sangat bangga menjadi bagian dari klub ini. Para pemain, staf, direksi, penggemar, mereka pantas merayakan kemenangan ini. Mereka telah melalui banyak hal,” kata Edwards, dilansir dari BBC.
Untuk bersaing di Liga Inggris Luton Town masih memiliki banyak PR yang perlu dikerjakan termasuk permasalahan kandang Kenilworth Road. Karena pada dasarnya stadion kebanggaan warga Luton itu masih belum sesuai dengan standardisasi Liga Inggris. Kapasitas penonton yang hanya sebanyak 10 ribu penonton akan menjadi stadion terkecil di Premier League musim depan. Ditambah lagi permasalahan bangku penonton yang masih menggunakan bahan kayu perlu dirombak total. (fan)