Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) menegaskan komitmennya dalam memperkuat citra institusi melalui Workshop Branding Institusi yang digelar di Gedung Widyaloka UB pada Senin (22/9/2025). Acara ini diprakarsai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi UB dengan menghadirkan lebih dari 200 peserta yang terdiri dari pimpinan fakultas, ketua jurusan, hingga perwakilan unit kerja.
Tri Wahyu Basuki, A.Md., SE., Kepala Humas UB, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program prioritas rektor dalam memperkuat branding universitas. “Kami ingin semua pimpinan di lingkungan UB memiliki satu visi yang sama dalam membangun citra kampus, sehingga UB tidak hanya dikenal, tetapi juga dipercaya masyarakat,” ujarnya.
Baca juga:
FTP UB Jalani Verifikasi Zona Integritas WBBM
Peran Dewan Pers dalam Strategi Kehumasan

Salah satu narasumber utama, Totok Suryanto, Wakil Ketua Dewan Pers, menekankan bahwa kehumasan merupakan bagian yang sangat strategis bagi perguruan tinggi. Ia menilai UB memiliki modal besar berupa jaringan alumni luas, prestasi akademik, serta kontribusi sosial yang patut diperkuat melalui strategi komunikasi yang matang.
“Suara kampus memiliki bobot penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Karena itu, UB perlu memaksimalkan peran media mainstream yang bekerja berdasarkan kode etik jurnalistik, sehingga informasi yang disampaikan teruji dan terpercaya,” jelasnya. Totok juga menambahkan bahwa kampus harus mampu memproduksi informasi yang bernilai dan konsisten agar publik semakin yakin terhadap kualitas UB.
Kolaborasi dengan Kementerian dan Media
Selain Dewan Pers, workshop ini juga menghadirkan Dinna Handini, S.Sos., M.I.Kom., Ketua Tim Publikasi dan Dokumentasi Kemdiktisaintek, yang memberikan pandangan mengenai pentingnya keselarasan branding perguruan tinggi dengan kebijakan kementerian. Menurutnya, branding kampus tidak bisa berjalan sendiri, melainkan harus mendukung arah kebijakan nasional di bidang pendidikan tinggi, riset, dan teknologi.
Keterlibatan media menjadi poin penting yang terus digarisbawahi. Media mainstream, dengan prosedur produksi dan uji informasi yang ketat, diyakini mampu menjaga kredibilitas universitas di mata publik. Sementara itu, media sosial tetap bisa dimanfaatkan, asalkan dikelola secara profesional dan memperhatikan etika komunikasi.
Harapan ke Depan: UB Semakin Mendunia
Melalui workshop ini, UB berharap seluruh pimpinan fakultas dan unit kerja dapat memahami potensi kampus serta mengemasnya menjadi informasi yang tepat sasaran bagi publik. Totok Suryanto menegaskan bahwa tantangan terbesar saat ini adalah bagaimana kampus dapat memaksimalkan teknologi informasi untuk memperkuat positioning di tengah persaingan global.

Baca juga:
Pakar Dunia Soroti Digital Skills, AI, dan Big Data, Motor Sustainable Digital Economic Development
“Kadang kita tidak sadar akan kelebihan kita sendiri sampai orang lain yang menunjukkannya. Karena itu, UB harus mampu mengenali dan mengangkat kehebatannya agar semakin diakui, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional,” pungkasnya.
Workshop Branding Institusi ini menjadi langkah nyata UB dalam mengokohkan identitas dan daya saingnya. Dengan sinergi antara humas, kementerian, dan media, UB menargetkan reputasi akademik yang tidak hanya dikenal luas, tetapi juga benar-benar dipercaya masyarakat. (nid/dht)