Kanal24, Malang – Lembaga Organisasi Kemahasiswaan memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan mengembangkan softskill mahasiswa, seperti kepemimpinan, komunikasi, dan kemampuan berorganisasi. Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) menegaskan pentingnya keberadaan organisasi mahasiswa melalui Pelantikan Pengurus baru Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), serta Lembaga Otonom dan Semi Otonom, Selasa (7/1/2025), di Gedung C FH UB Lantai 10.
Presiden BEM FH UB, Gaudensio Pardosi, menyampaikan program prioritas yang akan dilaksanakan pada periode ini adalah Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres). “Kami telah berdiskusi dengan pihak rektorat untuk menyelaraskan mekanisme antara universitas dan fakultas terkait Pilmapres. Seleksi awal akan dilakukan di tingkat fakultas, kemudian delegasi terbaik akan dikirimkan ke tingkat universitas,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Presiden BEM, Muhammad Rafi Permadi, menyoroti pentingnya sinergi antara mahasiswa dan organisasi. “Kami menyadari kurangnya partisipasi mahasiswa di BEM. Oleh karena itu, kami akan menggandeng berbagai lembaga untuk membangun hubungan yang lebih harmonis dan sinergis ke depannya,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator DPM FH UB, Hendro Parlindungan Matondang, menekankan pentingnya revisi konstitusi organisasi mahasiswa. “Ada beberapa undang-undang dan konstitusi yang terakhir diamandemen pada TAP MUM 2016. Ini menjadi agenda mendesak yang akan segera kami selesaikan,” katanya.
Ia juga mengakui tantangan dalam menyerap aspirasi mahasiswa. “Kami harus terus menjembatani mahasiswa dengan dekanat dan memastikan semua aspirasi mendapat tindak lanjut. Perbedaan pandangan tidak boleh menjadi penghalang, justru harus memperkaya demokrasi di FH UB,” tambah Hendro.
Pada pelantikan acara ini juga dilantik pengurus LSO FH UB. Diantaranya Pimpinan Umum LPM ManifesT FH UB, Muhammad Reza Satria. Ia menyoroti urgensi regenerasi di organisasinya. “Regenerasi merupakan prioritas kami. Program Manifestor Juraristic Training akan menjadi fokus utama untuk memastikan keberlanjutan organisasi,” ungkapnya.
Namun, Reza juga menggarisbawahi tantangan terkait pendanaan. “Ada penurunan dukungan dana dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dan kabarnya mungkin akan ada pemotongan lagi. Ini menjadi tantangan yang harus kami hadapi bersama,” ujarnya.
Pelantikan pengurus baru organisasi FH UB ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara mahasiswa, organisasi, dan dekanat. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen pada program prioritas, organisasi mahasiswa di FH UB diharapkan dapat terus menjadi wadah inspiratif dalam membangun potensi generasi muda yang unggul dan berdaya saing.(din/abl/sry)