KANAL24,Malang – Progam Studi Pariwisata, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) mengadakan Webinar Tourism Disaster Management dengan tema “ Resiliensi Multi-Bencana Pada Destinasi Wisata Heritage” pada Kamis (28/10/2021) secara daring. Webinar ini menghadirkan tiga pembicara yaitu, Ignatius P. Cahyanto, Ph.D., CAHTA, Adrial, SS, M.Par, dan Andes Rizky.
Dalam paparannya Ignatius membahas resiliensi destinasi wisata heritage dimana ia menjelaskan tiga topik, yaitu heritage, bencana, dan pariwisata dalam kesiapannya dari pemulihan ke resiliensi mengambil studi kasus cerita dari New Orleans. Ignatius mengatakan jika tidak semua kejadian disebut bencana karena biasanya jika bencana itu ada indikatornya.
“Perlu untuk melindungi destinasi heritage karena destinasi heritage mendukung pembangunan berkelanjutan, heritage melindungi resiliensi masyarakat, dan karena destinasi heritage banyak yang belum dilindungi secara optimal,” ujar Ignatius.
Kemudian pemaparan dilanjutkan oleh Adrial seputar gambaran bagaimana upaya pelestarian terhadap heritage site yang ada di kota Sawahlunto. Pada kesempatan tersebut, ia menjelaskan bahwa setelah berhentinya aktifitas tambang pada tahun 1999, seluruh masyarakat bekerja keras dan musyawarah mufakat untuk melestarikan tinggalan bersejarah melalui Peraturan Daerah Visi Kota “Sawahlunto Tahun 2020 menjadi Kota Wisata Tambang yang Berbudaya.”
Selain itu, Adrial juga menjelaskan jika ada beberapa pemanfaatan cagar budaya sebagai museum, antara lain Museum Goedang Ransoem, Museum Kereta Api, Museum Situs Lubang Tambang Mbah Soero, Museum Tambang Batubara Ombilin, dan Museum Budaya Sawahlunto (Museum Lukis & Etnografi Kayu, Museum Tari dan Museum Alat Musik.
Terakhir ada pemaparan dari Andes Rizky selaku pendiri Shinta VR yang menjelaskan terkait Virtual Reality dalam Pariwisata dan Preservasi Virtual. “Salah satu kontribusi teknologi untuk mengembalikan nilai-nilai budaya atau untuk mengembalikan pesan-pesan heritage dengan menggunakan teknologi yaitu dengan menggunakan virtual reality,” ujarnya.