Kanal24, Malang – Kebutuhan tenaga hukum yang kompeten semakin meningkat seiring perkembangan industri energi nasional. Dalam acara “Peluang dan Tantangan Mahasiswa Hukum Berkarier di PT Pertamina (Persero)” yang digelar di FH Universitas Brawijaya, Kamis (11/12/2025), Indah Kurnianingsih, Vice President Business Partner Synergy PT Pertamina (Persero), memaparkan secara komprehensif standar legal officer yang dibutuhkan perusahaan.
Kompetensi Teknis dan Integritas Jadi Kunci Utama
Indah menjelaskan bahwa ruang lingkup profesi legal di Pertamina sangat luas, meliputi hukum bisnis, korporasi, hubungan industrial, mitigasi, hingga perumusan kebijakan. Untuk itu, tenaga legal harus memiliki kemapanan pengetahuan teknis yang kuat.
Baca juga:
Workshop Digital Marketing Dorong Sinergi Unit Usaha UB
Selain kompetensi akademis, integritas menjadi syarat utama. “Integritas adalah harga mati dalam dunia korporasi. Legal harus mampu menjaga etika bisnis dan mengambil keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya.
Profesionalisme, kejujuran, dan kemampuan bekerja tanpa konflik kepentingan disebut sebagai pondasi moral yang wajib dimiliki.
Transisi Energi Ciptakan Peluang Hukum Baru
Pada kesempatan tersebut, Indah menyoroti besarnya peluang karier di bidang hukum terkait energi baru dan terbarukan (EBT). Pertamina saat ini tengah menjalankan mandat nasional untuk memperkuat transformasi energi, yang memunculkan kebutuhan regulasi baru.
Ia menekankan bahwa banyak aspek EBT yang belum memiliki pengaturan detail, sehingga lulusan hukum memiliki kesempatan besar untuk berperan dalam kajian kebijakan maupun proses legal pengembangan energi bersih.
“Ini menjadi peluang strategis bagi lulusan hukum untuk memperkuat kemampuan mereka, terutama di bidang ketatanegaraan energi dan kebijakan publik,” tegasnya.

Tantangan Rekrutmen: Soft Skill dan Life Skill Masih Minim
Indah mengungkapkan bahwa proses rekrutmen tenaga legal kerap menghadapi hambatan. Banyak mahasiswa yang unggul secara akademik, tetapi belum memiliki soft skill memadai seperti komunikasi, kolaborasi, kemampuan adaptasi, serta ketangguhan menghadapi tekanan.
“Legal officer bukan hanya membaca undang-undang. Mereka harus mampu berpikir kritis, memecahkan masalah, dan bekerja sama dalam tim,” jelasnya.
Ia mendorong mahasiswa aktif mengikuti organisasi dan kegiatan sosial untuk memperkaya pengalaman serta membangun life skill yang diperlukan di dunia kerja.
Melalui kegiatan ini, Pertamina berharap mahasiswa hukum dapat memahami kebutuhan kompetensi yang diperlukan pada era transisi energi. Indah menutup sesi dengan ajakan bagi mahasiswa untuk menjadi lulusan hukum yang unggul secara karakter, teknis, dan profesional. (nid/ptr)










