KANAL24, Jakarta – Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan perusahaannya mendapatkan proyek pembangunan jaringan gas bum di Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN) Pada tahap pertama, perseroan bakal menginvestasikan dana Rp 50 miliar di proyek tersebut.
Dalam pelaksanaannya, menurut Arief, pipa distribusi gas bumi PGN akan ditempatkan di jaringan utilitas umum (Multi Utility Tunnel/MUT) yang dikerjakan Kementerian PUPR layaknya MUT di kota-kota modern di luar negeri.
Selanjutnya, gas bumi tersebut disuplai melalui Compressed Natural Gas (CNG) yang bersumber dari Balikpapan atau Bontang di Kalimantan Timur. “Pada tahap awal ini, PGN akan mengeluarkan investasi sekitar Rp 50 miliar,” kata Arief kepada Investor Daily, Senin (21/8/2023).
Progres sampai saat ini, sebut Arief, sedang memasuki tahap konstruksi dan ditargetkan proyek tersebut tuntas pada Juni 2024. Tahap awal, emiten berkode saham
PGAS ini memproyeksikan volume gas yang dihasilkan sekitar 0,16 BBTUD.
“Pada tahap awal, jaringan distribusi gas bumi dibangun untuk menyalurkan gas ke gedung pemerintahan, menara apartemen, komersial, serta fasilitas-fasilitas lain yang dibangun di IKN,” tambahnya.
Ke depan, pengembangan jaringan gas bumi akan tersambung ke seluruh wilayah IKN yang pembangunannya sejalan dengan master plan dan pengembangan IKN.
Selain membangun jaringan gas,
PGAS juga rupanya mengembangkan berbagai infrastruktur hilir gas di Kalimantan Timur, salah satunya pipa gas Senipah-Balikpapan 20″ sepanjang 78 KM.
Adapun pengembangan lainnya di IKN berupa infrastruktur CNG dan LNG bagi ritel untuk menyalurkan gas ke wilayah Kalimantan Timur. Karena itu,
PGAS siap mendukung penyediaan gas bumi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalimantan Timur.
“PGAS siap bersinergi dan berkolaborasi dengan otoritas IKN dan stakeholder lain dalam merencanakan dan mengembangkan energi bersih gas bumi di IKN,” tutur Arief.
Sebelumnya, subholding gas PT Pertamina (Persero) ini mengungkapkan akan membangun infrastruktur gas bumi di IKN dalam lima tahap. Tahapan-tahapan tersebut akan paralel dengan pertumbuhan penduduk di wilayah IKN.(sdk)