Kanal24, Malang – Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang akan melakukan sejumlah upaya untuk menjaga stabilitas harga dan terkendalinya inflasi di Kota Malang. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Malang, tercatat pada bulan September 2023 bahwa inflasi bulanan (month to month) Kota Malang sebesar 018 persen dengan inflasi year on year sebesar 2,27 persen.
Menanggapi hal ini, Wahyu berkomitmen untuk mengawal pengendalian inflasi di Kota Malang. Hal ini diungkapkan pada kegiatan High Level Meeting TPID bertempat di Atria Hotel, Rabu (11/10/2023).
“Ini memang betul-betul harus fokus terkait pengendalian inflasi. Karena salah satu tugas saya adalah menekan dan mengendalikan inflasi. Sebagaimana amanat yang dititipkan Mendagri saat saya dilantik sebagai Penjabat Walikota Malang,” kata Wahyu.
Terutama saat ini cuaca ekstrem tengah melanda sejumlah besar wilayah di Jawa Timur. Sehingga, memicu turunnya produksi beras dan terjadi kenaikan harga komoditas tersebut.
“Kemarin sudah disampaikan Gubernur terkait kekeringan. Inikan mengancam harga-harga pokok terutama kebutuhan masyarakat; salah satunya masalah pertanian. Saat ini yang terjadi di daerah lain adalah kenaikan komoditas beras. Ini kita gelontor agar dapat tertekan dan harga terkendali,” beber Wahyu.
Menanggapi hal tersebut, Wahyu menerapkan sejumlah langkah strategis yang akan dilakukan. Diantaranya dengan melakukan pemantauan harga dan ketersediaan stok bahan pangan dan harga eceran tertinggi baik di pasar maupun distributor.
“Akan kita atur jadwal operasi pasar. Selain beras kita murahkan, telur dan ayam juga. Sebab problem harga beras tidak terkendali adalah masalah kekeringan. Maka sejauh ini aman kita gelontor dulu harga beras,” terangnya.
Lebih lanjut, Wahyu juga meminta perangkat daerah terkait untuk terus melakukan kerja sama dengan Perum Bulog Cabang Malang menggelar pasar murah maupun operasi pasar.
“Kemarin kita kerja sama dengan Bulog, kita akan berikan beras dengan harga murah dan harapannya nanti bisa terkendali,” paparnya.
Sebelumnya, pada Senin (9/10) Wahyu mengapresiasi langkah Perumda Tugu Aneka Usaha yang bekerja sama dengan Perum Bulog Cabang Malang, PT. Pos Cabang Malang serta PT. Rajawali Nusindo, tengah mendistribusikan beras SHPHP ke 23 pasar tradisional yang ada di Kota Malang serta menyerahkan bantuan pangan berupa telur dan daging ayam kepada 4.521 keluarga rawan stunting. Wahyu berharap langkah ini dapat membantu pengendalian inflasi di Kota Malang.