KANAL24, Malang – Desa Banjarejo yang masih asri dengan persawahan dan perkebunan yang membentang luas masih belum cukup menjadikan desa ini unggul dari aspek kesejahteraan dan optimalisasi potensi desa. Kontur alam dan udara yang bersih serta pemandangan lereng gunung semeru yang indah dari sisi timur menarik minat pengembang wisata bermodal besar yang hendak membeli tanah di desa Banjarejo untuk dijadikan obyek wisata sekelas Lembah Tumpang yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas termasuk resort dan hotel. Namun pihak desa memilih untuk mempertahankan lahan di desanya agar bisa dikelola masyarakat desa demi memaksimalkan ekonomi masyarakat Desa Banjarejo.
Desa ini juga terkenal akan budidaya tanaman holtikultura yang mana dalam sehari desa ini dapat menghasilkan sayuran sebanyak 500 mobil pick-up diantaranya sawi, kangkung dan bayam. Kurangnya optimalisasi dalam pengelolaan produk-produk hasil pertanian dan perkebunan di Desa Banjarejo menjadikan alasan masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada kedua sektor tersebut belum sejahtera.
Dua isu tersebut menarik perhatian tim dosen dari FEB UB yang terdiri dari Dr. Sri Muljaningsih, SE., M.SP., Ika Khusnia Anggraini, S.HI., M.H.I., dan Dwi Retno Widyanti, SE.I., M.Sc. menginisiasi kegiatan pengabdian di desa ini dengan tema Pendampingan Identifikasi Potensi Desa Berbasis Agrowisata Halal.
“Kami melihat potensi pengembangan agrowisata halal dapat di kembangkan di Banjarejo dan ini yang akan kami identifikasi,” kata Sri Muljaningsih, Minggu (14/11/2021)
Bersama timnya Sri bergerak dengan mengadakan pendampingan pada hari minggu, tanggal 7 november 2021 bertempat di Balai Desa Banjarejo yang dihadiri kurang lebih 25 peserta dari kalangan perangkat desa banjarejo serta beberapa tokoh masyarakat.
Tim pengabdian FEB UB memberikan sesi materi dan focus group discussion dengan para pemangku kebijakan di desa banjarejo untuk nelakukan pendataan dalam rangka mengidentifikasi potensi Desa Banjarejo yang ke depan dapat diproyeksikan dalam program agrowisata untuk kesejahteraan petani sayur dan masyarakat setempat.
“Pemahaman identifikasi ini penting agar warga desa dapat melihat potensi desa mereka dan proyeksi kedepannya untuk pengembangan,” lanjut Sri.
Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan MoA sebagai tindaklanjut pengabdian yang akan dilanjutkan dalam Program Kampus Merdeka skema Mengabdi Desa dengan keterlibatan mahasiswa yang akan melakukan KKN Tematik selama 1 semester/ setara 20 sks untuk dapat membantu merealisasikan program kolaborasi antara Desa banjarejo bersama FEB UB.(sdk)