Kanal24 – Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, terutama di sektor perikanan. Dengan garis pantai yang panjang dan perairan yang luas, potensi perikanan di Indonesia sangat besar. Tidak heran jika Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara penghasil ikan tangkap terbesar di dunia.
Kanal24 akan mengulas delapan daerah di Indonesia yang terkenal sebagai penghasil ikan terbanyak, baik untuk perikanan air tawar maupun air laut, memberikan gambaran betapa melimpahnya sumber daya ikan di tanah air.
Berikut ini merupakan daerah-daerah di Indonesia yang menghasilkan ikan paling banyak:
1. Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan merupakan daerah yang wilayahnya dikelilingi laut, jadi wajar jika hasil tangkapan ikannya sangat besar. Hasil tangkapan yang diperoleh di perairan Sulawesi Selatan ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan orang lokal, namun juga untuk kegiatan ekspor.
Maka dari itu, sektor perikanan di sini mampu memberikan sumbangan peningkatan devisa negara di luar dari sektor nonmigas. Jenis ikan yang menjadi andalan di sini adalah ikan tuna. Hasil tangkapan yang didapatkan nelayan per harinya bahkan bisa mencapai 11 ton.
2. Sulawesi Tengah
Daerah penghasil ikan terbanyak di Indonesia berikutnya yaitu Sulawesi Tengah. Hasil tangkapan ikan dari perairan ini bahkan bisa memenuhi kebutuhan ikan sebanyak 8,5 persen dari total kebutuhan yang ada di Indonesia. Padahal potensi ikan tangkapan di sini baru dimanfaatkan sebanyak 54,88 persen.
Jenis ikan laut ekonomis di perairan ini diantaranya ada ikan pelagis besar seperti tongkol, tuna dan cakalang, serta ikan pelagis kecil seperti lembang, teri, selar, layang, dan kembung. Hasil tangkapan non ikan lainnya yang didapatkan diantaranya yaitu ada rajungan, udang windu, sotong, cumi-cumi, tiram, dan teripang.
3. Maluku Utara
Maluku Utara memiliki luas wilayah laut yang lebih luas jika dibandingkan dengan daratannya. Hal ini yang menjadikan daerah ini memiliki hasil perikanan yang besar di Indonesia. Bagi masyarakat di sana, ikan merupakan makanan yang harus ada setiap harinya. Bahkan bagi yang tinggal di desa pesisir, tubuh mereka akan merasa lemas jika tidak mengkonsumsi ikan dalam sehari.
Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), potensi ikan tuna di perairan Maluku Utara mencapai 200.000 ton. Namun, potensi ikan di sana masih belum digarap secara optimal, yaitu baru sebanyak 20 persen. Jika ditotal maka potensi perikanan tangkap di daerah ini bisa mencapai 1.714.158 ton per tahunnya.
4. Nusa Tenggara Timur (NTT)
Potensi perikanan tangkap di NTT terbilang besar, namun pengelolaannya masih rendah yaitu baru mencapai 40 persen, yaitu sebesar 388,7 ton per tahun. Potensi perikanan di NTT ini juga didukung dengan batas wilayah di sebelah utara dan selatan yang berupa perairan, dimana di sebelah utara merupakan Laut Flores dan Selatan adalah Samudra Hindia.
Hasil perikanan tangkap yang utama di sini berupa ikan-ikan pelagis seperti ikan cakalang, tuna, tenggiri, selar, kembung, dan tuna. Selain itu, ada juga ikan demersal seperti ikan kerapu.
5. Cilacap
Kabupaten Cilacap merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang termasuk ke dalam daftar penghasil ikan paling banyak di Indonesia, baik itu untuk perikanan air tawar maupun air laut.
Kondisi tersebut didukung dengan kondisi daerahnya yang langsung berbatasan dengan Samudera Hindia, sehingga membuat potensi perikanan tangkap di daerah ini sangat besar, yaitu diperkirakan mencapai rata-rata 72 ribu ton per tahunnya. Namun, potensi tersebut masih belum bisa dimanfaatkan secara maksimal, karena yang dimanfaatkan baru sebesar 14.961 ton atau masih 20,78 persen.
Hasil tangkapan laut yang diperoleh paling besar didominasi oleh jenis ikan cakalang serta cumi-cumi. Namun, hasil tangkapan yang didapatkan di Cilacap juga sempat mengalami penurunan. Hal ini diakibatkan oleh adanya gelombang air laut yang tinggi, sehingga nelayan tidak pergi ke laut untuk menangkap ikan. Setelah menunggu keadaan kembali normal, nelayan akan kembali melakukan aktivitas seperti semula.
6. Tegal
Selanjutnya, masih di dalam provinsi Jawa Tengah, salah satu daerah penghasil ikan terbanyak di Indonesia adalah Kota Tegal. Besarnya potensi hasil perikanan yang tinggi ini didukung dengan lokasi daerahnya yang berada di dekat laut Jawa, jadi tidak heran jika produksi ikannya sangat besar.
Berdasarkan data dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2011, Kota Tegal berada di urutan ketiga sebagai daerah yang mempunyai produksi perikanan paling tinggi di Jawa Tengah. Produksi ikan laut di daerah ini bahkan mencapai 35.206,3 ton dengan nilai produksi sebesar Rp218 miliar. Namun, semenjak tahun 2013, produksi perikanan di daerah ini menunjukkan nilai yang fluktuatif.
Hal ini diduga dipengaruhi karena adanya faktor cuaca sehingga menyebabkan aktivitas penangkapan ikan menjadi terhambat serta adanya overfishing di Laut Jawa. Selain itu, jumlah tangkapan ikan yang didapatkan juga tidak sebanding dengan jumlah permintaan atau konsumen yang ada di wilayah tersebut.
Faktor ini juga yang menyebabkan lambat laun ada banyak nelayan di daerah ini yang memutuskan untuk pensiun, karena hasil tangkapan yang diperoleh terkadang tidak menghasilkan uang yang sepadan. Walaupun demikian, tidak bisa dipungkiri Tegal tetap menjadi daerah di Indonesia yang mampu menghasilkan perikanan tangkap yang banyak.
7. Lamongan
Selain Banyuwangi, Lamongan juga menjadi daerah penghasil ikan terbanyak di Indonesia. Potensi di sektor perikanan ini juga didukung dengan lokasi geografis dari daerah yang memiliki garis pantai sepanjang 47 km. Pada tahun 2020, total produksi hasil tangkap laut di daerah ini mencapai 76.692,96 ton dengan nilai produksi mencapai Rp1.188.671.626.220.
Penangkapan ikan dilakukan dengan menggunakan armada kapal sebanyak 3.423 unit. Dengan jumlah alat tangkap yang digunakan yaitu 52.296 unit. Jumlah Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) sekaligus Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang ada di Lamongan sendiri ada 5.
8. Banyuwangi
Salah satu daerah di Jawa Timur yaitu Banyuwangi, tepatnya di Muncar, juga menjadi daerah penghasil ikan terbanyak di Indonesia. Maka dari itu, sektor perikanan menjadi salah satu andalan pendapatan daerah di sini. Daerah ini bisa menghasilkan ikan dalam jumlah yang besar karena wilayahnya berada di pertemuan Samudera Hindia dan Laut Jawa. Wilayah potensi hasil ikan tangkap di Kabupaten Banyuwangi dari Selat Bali memiliki luas kurang lebih 960 mil.
Walaupun nelayan di saat bulan purnama biasanya berhenti menangkap ikan di laut selama 7 hingga 10 hari, namun total hasil tangkapan yang diperoleh terbilang masih besar. Per tahunnya, nelayan mampu menangkap ikan hingga 20 ribu ton. Pelabuhan perikanan yang terdapat di Pantai Muncar merupakan yang paling besar di Banyuwangi. Hasil ikan yang didapatkan di sini didominasi oleh ikan lemuru dan ikan dasar atau ikan demersal.
Dengan potensi perikanan yang begitu besar, Indonesia memiliki peluang untuk terus meningkatkan produksi dan kualitas hasil tangkapan ikannya. Namun, optimalisasi pengelolaan sumber daya perikanan masih menjadi tantangan yang perlu dihadapi.
Upaya berkelanjutan dalam pengembangan teknologi, peningkatan kapasitas nelayan, serta pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan akan sangat membantu dalam memaksimalkan potensi yang ada. Dengan demikian, sektor perikanan Indonesia dapat terus berkontribusi pada perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat pesisir. (nid)