Kanal24 – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan Indonesia fokus mencapai hasil nyata (concrete delivarables) melalui rangkaian Presidensi G20 hingga KTT G20 pada November 2022.
“Saya tidak pesimistis, saya optimistis bahwa kita akan dapat menghasilkan proyek-proyek kerja sama yang sifatnya konkret, yang akan bermanfaat tidak saja bagi negara anggota G20 tetapi juga bagi masyarakat dunia,” kata Retno (11/10/2022).
Termasuk dalam concrete delivarables adalah proyek-proyek yang dilaksanakan secara nasional, bilateral atau multilateral oleh negara-negara G20, yang dapat dilaksanakan oleh negara lain sebagai solusi dari permasalahan serupa..
Indonesia yang memegang kursi Presidensi G20 pada tahun 2022 mengambil pendekatan konkret untuk mewujudkan harapan hidup yang lebih baik bagi masyarakat.
“Kita tetap konsentrasi concrete deliverables, kita terus bekerja,” kata Retno.
Menurut Retno, KTT G20 juga akan menghasilkan dokumen final yang akan disepakati oleh negara-negara dan kawasan negara-negara anggota G20. Ia memprediksi akan terjadi negosiasi jika hasil akhirnya sulit.
“Dalam kondisi normal saja negosiasi G20 tidak pernah mudah, apalagi dalam kondisi yang tidak normal,” katanya.
Retno juga meyakini KTT G20 akan berjalan dengan baik dan menguntungkan semua pihak. Dia mengatakan dunia percaya peran Indonesia sampai sekarang. Indonesia selalu dianggap sebagai negara bridge builder yang dapat memberikan solusi atas berbagai permasalahan.
“Jadi, trust dunia yang diberikan kepada Indonesia ini yang berusaha kita kapitalisasi agar G20 tetap dapat bekerja,” ujarnya.
KTT G20 pada November 2022 akan menjadi puncak dari seluruh alur pertemuan Presidensi G20, yakni Sherpa Track, Financial Track, Engagement Groups.
G20 adalah forum global yang terdiri dari 19 negara dan satu kawasan yang menyumbang 80 persen produk domestik bruto (PDB) dunia, 75 persen perdagangan internasional, dan 60 persen populasi dunia.