KANAL24, Malang – Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya kembali menggelar Lokakarya Series 2 dengan tajuk “Penyusunan RPS Mata Kuliah dalam Program MBKM yang Selaras Peta Okupasi dalam KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) dan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia)”, Sabtu (9/10/2021).
Lokakarya ini masih dalam rangkaian Program Kompetisi Kampus Merdeka PKKM Prodi Agroekoteknologi Tahun 2021.
Nur Baladina, SP., MP selaku pemateri mengatakan bahwa pembuatan kurikulum atau RPS perlu menyelaraskan dengan peta okupasi agar dapat menghasilkan kompetensi mahasiswa yang dapat bekerja sesuai peta okupasi yang ada.
“Peta okupasi disusun dalam KKNI karena informasi terkait jenjang karir dalam industri tertentu dan personal branding untuk berwirausaha pada bidangnya sangat terbatas. Program pelatihan dan kegiatan yang diadakan oleh Fakultas sebaiknya sudah mengarah pada kompetensi yang ada dalam peta okupasI,” terangnya.
Ila melanjutkan, manfaat peta okupasi dalam KKNI bagi mahasiswa yakni terdapat informasi dan jenjang karir dalam berbagai bidang, lulusan pendidikan dan pelatihan akan lebih sesuai dengan kebutuhan industry, perilaku wirausaha dapat memiliki personal branding, meningkatkan daya saing tenaga kerja, memperluas kesempatan kerja dan memperpendek masa tunggu kerja.
Sementara itu, manfaat peta okupasi bagi institusi disebutkan Ila adalah membantu mengembangkan kurikulum, memberikan acuan dalam pengembangan program pembelajaran, membantu dalam pengembangan profil lulusan, referensi dalam pengembangan berbagai modul serta desain instruksional berdasarkan kompetensi, sebagai acuan pengembangan program pemagangan termasuk MB-KM.
“Penyusunan RPS atau kurikulum harus memperhatikan kebutuhan stakeholder atau DUDI sebagai pengguna lulusan sehingga perlu menyelaraskan dengan KKNI dan SKKNI agar lulusan memiliki standar lulusan dan standart kompetensi kerja,” tandasnya. (Meg)