Kanal24, Malang – Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) meluncurkan Program Studi (Prodi) Industri Peternakan Cerdas, yang menjadi inovasi terbaru dalam dunia pendidikan tinggi. Prodi ini dirancang untuk memadukan teknologi modern seperti Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) guna mendukung pengembangan sektor peternakan yang lebih maju dan efisien. Pada tahap awal, prodi ini membuka daya tampung bagi 50 mahasiswa melalui jalur penerimaan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025.
Langkah ini sekaligus menempatkan UB sebagai pelopor pendidikan berbasis teknologi di bidang peternakan di Indonesia. Dekan Fapet UB, Prof. Dr. Ir. Muhammad Halim Natsir, MS., IPU., ASEAN Eng., menyebut bahwa pembukaan prodi ini merupakan jawaban atas kebutuhan industri peternakan yang terus berkembang di era digital.
“Program ini bertujuan untuk mengimplementasikan teknologi AI dalam bidang peternakan, seperti analisis big data, penggunaan sensor, dan perangkat lunak berbasis AI,” jelas Prof. Halim.

Kurikulum Berbasis Teknologi
Pembukaan Prodi Industri Peternakan Cerdas telah melalui berbagai tahapan, mulai dari pengajuan sistem organisasi dan tata kelola (SOTK) hingga akhirnya mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) pada akhir 2024. Surat Keputusan (SK) dari Dikti ini memberikan lampu hijau bagi UB untuk memulai langkah besar dalam mendigitalisasi sektor peternakan.
Kurikulum Prodi Industri Peternakan Cerdas dirancang secara komprehensif untuk menciptakan lulusan yang siap menghadapi tantangan industri 4.0. Sebanyak 40 persen mata kuliah difokuskan pada penerapan teknologi cerdas, sementara 60 persen lainnya menitikberatkan pada ilmu peternakan konvensional.
Prof. Halim menekankan pentingnya sinergi antara ilmu peternakan dan teknologi. “Kami berkolaborasi dengan Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) UB untuk memastikan penguasaan teknologi oleh mahasiswa, termasuk dalam pengembangan perangkat berbasis AI,” ujarnya.
Dukungan Fasilitas dan Solusi Bagi Industri
Dalam mendukung proses pembelajaran, Fapet UB juga mempersiapkan ruang metaverse yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman mahasiswa dalam simulasi teknologi. Fasilitas ini diharapkan menjadi daya tarik utama sekaligus mendukung pembelajaran berbasis teknologi cerdas.
Menurut Prof. Halim, Prodi Industri Peternakan Cerdas merupakan langkah strategis UB untuk menjawab tantangan di sektor peternakan. “Melalui prodi ini, kami ingin menghasilkan lulusan yang tidak hanya menguasai ilmu peternakan tetapi juga mampu memanfaatkan teknologi cerdas untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi industri peternakan,” tegasnya.
Dengan target penerimaan mahasiswa baru pada 2025, UB optimis bahwa prodi ini akan mencetak sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing global. Prodi ini juga diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan sektor peternakan di Indonesia, sekaligus memperkuat posisi UB sebagai universitas yang berkomitmen pada inovasi dan teknologi.(din)