KANAL24, Malang – Media sosial memiliki potensi besar untuk meningkatkan public awareness terkait isu disabilitas. Namun sayangnya potensi media sosial ini untuk meningkatkan inklusivitas di masyarakat belum banyak disadari oleh penyandang disabilitas karena tidak semua penyandang disabilitas mampu mengoperasionalkan media sosial demi promosi disability awareness.
Sebagai salah satu komunitas disabel di Kota Malang, Disable Motorcycle Indonesia – Malang atau yang biasa disingkat DMI Malang memiliki peranan signifikan untuk wadah penyandang disabilitas di Malang. Sebagai organisasi yang memiliki anggota 100 orang lebih, mereka sering melakukan kegiatan seperti touring untuk men-survey aksesibilitas tempat-tempat wisata, bantuan sosial, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang terkait dengan inklusivitas.
Sayangnya kegiatan tersebut tidak pernah terpublikasikan di sosial media dengan baik dan dikemas menjadi kontain yang bisa diunggah di sosial media untuk dijadikan alat edukasi disability awarness dan isu inklusivitas sosial kepada masarakat, bahkan DMI Kota Malang tidak mempunyai akun sosial media.
Sebagai salah satu program studi yang memiliki fokus pada isu inklusivitas di masyarakat, Prodi Sosiologi dengan Tim Riset Eksklusi dan Marginilitas melaksanakan pelatihan pembuatan konten kreatif bagi DMI Kota Malang sebagai bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Pelatihan dilaksanakan selama dua hari, Sabtu (28/8/2021) secara daring dan pada hari Senin (30/8/2021) secara luring terbatas.
“Pelatihan untuk membekali mereka agar mampu memproduksi kontain untuk menyuarakan hak-hak peyandang disabilitas dan juga untuk memberikan edukasi kepada masyarakat perihal inklusivitas merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Diharapkan dengan memiliki keterampilan edit video dan pengetahuan yang menyeluruh sosial media DMI dapat melakukan edukasi inklusi sosial bagi penyandag disabilitas di masyarakat melalui media sosial,” jelas Dani Kusuma, seorang film creator yang juga didapuk sebagai pemateri.
Ketua Pelaksana Titi Fitrianita mengatakan, pelatihan daring diikuti oleh 30 peserta DMI Kota Malang. Sedangkan pelatihan pada hari Senin yang dilaksanakan secara luring dengan protokol kesehatan dimana diikuti oleh perwakilan 3 orang DMI Kota Malang yang sebelumnya telah dites Swab Antigen untuk memastikan kesehatan peserta dan panitia. (Meg)