KANAL24, Surabaya – Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat total potensi produksi padi pada 2020 diperkirakan mencapai 10,02 juta ton gabah kering giling (GKG). Ini artinya ada kenaikan sebanyak 441,45 ribu ton (4,61 persen) dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 9,58 juta ton GKG.
Sementara produksi padi di Provinsi Jawa Timur sepanjang Januari hingga September 2020, diperkirakan sekitar 8,48 juta ton GKG, atau mengalami peningkatan sekitar 167,85 ribu ton (2,02 persen) dibandingkan Januari-September 2019 yang sebesar 8,31 juta ton GKG.
“Diperkirakan, potensi produksi sepanjang Oktober hingga Desember 2020 sebesar 1,54 juta ton GKG,” ujar Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan, dalam keterangan pers virtual di Surabaya, Kamis (15/10/2020).
Produksi padi tertinggi pada 2020 terjadi pada bulan April, yaitu sebesar 2,24 juta ton sementara produksi terendah terjadi pada bulan Januari, yaitu sebesar 0,29 juta ton. Berbeda dengan produksi pada 2020, produksi tertinggi pada 2019 terjadi pada bulan Maret.
Menurut Dadang, tiga kabupaten/kota dengan total potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada 2020 adalah Kabupaten Lamongan, Ngawi, dan Bojonegoro. Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah adalah Kota Blitar, Kota Batu, dan Kota Mojokerto.
Sedangkan kenaikan produksi padi yang relatif besar pada 2020 terjadi di Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Bojonegoro, dan Kabupaten Nganjuk.
“Namun penurunan produksi padi pada 2020 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Jember, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Mojokerto,” papar Dadang.(sdk)