KANAL24, Tegal – Di tengah hantaman wabah covid-19, PT Altatex Jaya, produsen sarung goyor di Kota Tegal masih tetap berproduksi dan ekspor ke Timur Tengah dan Afrika.
Bahkan, pesanan sarung goyor tetap tumbuh hingga membuat industri kecil menengah ini kekurangan pegawai.
Saat dikunjungi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kamis (7/5/2020), Fahmi Lukman, pemilik PT Altatex Jaya, mengatakan wabah covid-19 memang memukul pasar dalam negeri. Meski demikian pangsa ekspor masih terbuka.
“Pasar Jeddah, Arab Saudi, tutup karena lockdown, namun pasar lain masih bagus. Di Dubai, Kenya dan Somalia masih menerima. Kami sampai sekarang masih tetap ekspor ke negara-negara itu,” kata Fahmi sebagai rilis dari humasjateng.
Bahkan karena pesanan meningkat, Fahmi dan adiknya, Nabil Lukman, sampai kesulitan mencari karyawan. “Akhirnya, kami melakukan pelatihan dan memberdayakan saudara-saudara yang ada di Lembaga Pemasyarakatan,” terangnya.
Fahmi mengatakan sudah menekuni bisnis itu sejak 2012 lalu. Meski naik turun, namun saat ini perusahaan itu bisa menghidupi banyak karyawan.
“Saya senang, di tengah kondisi ini masih ada industri kecil yang tetap berjalan bahkan ekspor. Ini bagus sekali, masih beroperasi dan merekrut karyawan,” kata Ganjar.
Tak hanya berkunjung ke PT Altatex Jaya, Ganjar juga mengunjungi UKM Cempaka Mulya yang memproduksi batik tulis. Saat ini, UKM yang mempekerjakan 200 karyawan itu masih tetap berproduksi dan menerima pesanan dari luar negeri.
Ganjar meminta kepala daerah lain untuk mencari industri besar, kecil dan menengah yang masih bisa berproduksi, khususnya mereka yang ekspor. Kepada para kepala daerah se Jateng, Ganjar minta mendorong industri yang masih berjalan itu.
“Kalau di tempat lain ada yang seperti ini, tolong dibantu habis-habisan. Didorong habis-habisan agar ekonomi tumbuh. Apalagi ini ekspor, bisa meningkatkan devisa kita,” imbuhnya.
Menurut Ganjar, setelah fokus pada persoalan sosial dan kesehatan, saat ini pihaknya fokus pada aspek kesenian dan bisnis ekonomi. Untuk kesenian, beberapa sudah jalan dengan menggandeng seniman di Jateng tampil online di Panggung Kahanan yang ada di rumah dinasnya.
“Nah sekarang saya dorong aspek bisnis ekonomi. Karena ekonomi Jateng pertumbuhannya saat ini menurun drastis, sampai separuh lebih dari 5 persen menjadi 2,6 persen. Ini bahaya dan harus ditindaklanjuti,” terangnya.
Karena bahaya, untuk itu aspek ekonomi ia perhatikan. Beberapa indutri yang masih bisa berjalan, akan diberikan dorongan. Tentunya, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan.
“Apalagi yang masih bisa ekspor ini, harus kita dorong. Ini yang bisa menumbuhkan ekonomi kita,” tegasnya.
Pihaknya juga sedang menyiapkan untuk membantu industri mikro lain. Dengan Jaring Pengaman Sosial ditambah Jaring Pengaman Ekonomi yang disiapkan, diharapkan mereka para industri kecil dan mikro bisa tetap produktif di rumah.
“Mereka selama tiga bulan minimal terus dilatih agar bisa lebih produktif. Kami juga minta kepada perusahaan yang masih bisa jalan, agar bisa kerjasama dengan para industri kecil yang ada di sekitarnya. Sehingga kita bisa bersama-sama melawan corona,” tutupnya.(sdk)