Kanal24, Malang – Sebagai profesor Universitas Brawijaya yang baru saja dikukuhkan, Prof. Dr. Siti Asmaul Mustaniroh, S.TP., M.P. memaparkan hasil risetnya berjudul “Model SIPS-KUMKM: Sistem Pendukung Transformasi Kelembagaan UMKM Pangan Lokal Menuju Daya Saing yang Berkelanjutan”.
Penelitian ini berangkat dari kenyataan bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia dengan kontribusi sebesar 61,7% terhadap PDB nasional serta menyerap 97% tenaga kerja (data Kementerian Koperasi dan UKM 2024). Namun, di balik kontribusi besar itu, UMKM menghadapi tantangan kompleks seperti lemahnya kelembagaan, rendahnya sinergi rantai pasok, dan kualitas produk yang belum merata.
Baca juga:
Mahasiswa UB Atasi Krisis Pakan Ternak dengan Rumput Gama Umami
Pengukuhan Prof. Siti dilaksanakan pada Kamis (21/8/2025) di Gedung Samantha Krida UB. Ia tercatat sebagai profesor aktif ke-31 di Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) sekaligus profesor ke-433 dari seluruh profesor UB.
Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Siti menegaskan bahwa setiap daerah di Indonesia memiliki potensi besar untuk mendukung perkembangan UMKM, tetapi tanpa sistem pengelolaan yang kuat serta data yang terintegrasi, sulit bagi UMKM untuk bertahan dalam persaingan global. “UMKM membutuhkan dukungan kelembagaan yang solid, rantai pasok yang efisien, dan standar mutu produksi yang konsisten. Tanpa itu semua, mereka akan tertinggal,” ujarnya.
Sebagai solusi, ia memperkenalkan Model SIPS-KUMKM, sebuah sistem berbasis web yang mampu mendukung transformasi kelembagaan UMKM pangan lokal. Sistem ini dirancang untuk menghadirkan:
- visualisasi klaster agroekologi,
- optimasi mutu proses produksi,
- mitigasi risiko,
- analisis kelayakan finansial, serta
- strategi pengembangan usaha berkelanjutan.
Keseluruhan data tersebut dapat diakses secara real time oleh pelaku UMKM, pemerintah, akademisi, maupun pemangku kebijakan, sehingga memperkuat koordinasi lintas sektor dalam mengembangkan UMKM.
Model ini berakar dari pengalaman panjang Prof. Siti mendampingi UMKM, khususnya pada sentra industri minuman sari apel di Kota Batu. Melalui penelitian doktoralnya, ia merumuskan standar mutu produksi, simulasi kelayakan finansial, hingga strategi pengembangan produk. Hasil tersebut kemudian diperluas tidak hanya untuk sari apel, tetapi juga produk turunannya seperti keripik, dodol, hingga minuman olahan lainnya.
Baca juga:
FTP UB Beri Sertifikasi AI pada Mahasiswa Baru di PKKMB 2025
Pengembangan SIPS-KUMKM juga mengintegrasikan potensi wilayah melalui klaster agrikologi yang mencakup pedesaan, pesisir, kawasan kapur, hingga perkotaan. Menurut Prof. Siti, pendekatan ini memungkinkan perumusan strategi yang lebih relevan sesuai karakteristik wilayah. “Harapannya UMKM dapat naik kelas, tangguh, dan berdaya saing global tanpa meninggalkan identitas kearifan lokal,” tegasnya.
Ke depan, sistem ini akan diperkaya dengan kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung proses klasifikasi dan ringkasan data yang lebih cepat. Integrasi AI diharapkan membantu UMKM dalam mengantisipasi perubahan pasar dengan data yang terintegrasi dan dapat diakses semua pihak terkait.Pengukuhan ini meneguhkan kontribusi Prof. Siti Asmaul Mustaniroh dalam bidang teknologi pangan sekaligus pemberdayaan UMKM. Bagi UB, hadirnya profesor baru ini memperkuat tradisi riset aplikatif yang tidak hanya berhenti pada publikasi ilmiah, tetapi juga memberi dampak nyata pada masyarakat. “UMKM kita luar biasa. Mereka adalah penggerak kemandirian pangan dan pilar ekonomi rakyat. Dengan dukungan sistem informasi yang terintegrasi, UMKM siap berdaya saing global,” pungkasnya. (nid/yor)