KANAL24, Jakarta – Pada perdagangan akhir pekan ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diperkirakan berbalik terkoreksi, meski kemarin masih mampu bertahan di teritori positif dan ditutup menguat 0,62 persen ke level 7.050.
“Untuk perdagangan Jumat (17/6/2022), kami memperkirakan IHSG akan bergerak melemah, dengan resistance di level 7.176 dan support di posisi 6.937,” tulis Tim Riset PT Victoria Sekuritas Indonesia dalam analisa perdagangan saham hari ini.
Tim riset menilai potensi pelemahan IHSG akan didorong kekhawatiran investor terhadap sejumlah perkiraan terkait resesi ekonomi yang dipengaruhi kebijakan moneter Federal Reserve.
Tim Riset Victoria Sekuritas merekomendasikan pelaku pasar untuk membeli saham SCMA yang memiliki Target Price di level 240 dan 246, sedangkan level support-nya berada di posisi 228 dan 216.
Sementara itu, organisasi research and trading saham, WH Project, menilai penguatan IHSG pada perdagangan kemarin polanya tidak menarik, karena kembali membentuk Shooting Star.
Menurut analis WH Project, William Hartanto, jika melihat sentimen eksternal yang terkait dengan pelemahan Dow Jones Industrial Average akibat efek kenaikan Fed Funds Rate, memungkinkan hari ini akan terjadi panic selling.
“Lalu fase bottoming apakah masih akan terjadi? Menurut kami masih. Karena, fase ini memungkinkan untuk membantu investor dalam melihat bottom dari IHSG ,” ujar William.
Sehingga, lanjut dia, meski pergerakan IHSG mengalami pelemahan, justru kondisi ini menjadi lebih menarik perhatian. Maka, tren IHSG selanjutnya adalah sideways dan menjadi momentum untuk mencicil pembelian.
“Hari ini, kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak variatif cenderung melemah dalam kisaran perdagangan di level 6.860-7.051,” ungkap William.
Untuk itu, lanjut dia, pada perdagangan hari ini WH Project merekomendasikan pelaku pasar agar mencermati pergerakan saham ENAK, ZONE, PGAS, BRMS, ELSA, BBCA, BMRI, CPIN, ICBP dan AVIA. (sdk)