KANAL24, NTT – Festival Wonderful Indonesia yang untuk pertama kalinya digelar di Pos Lintas Batas (PLB) Napan yang terletak di wilayah Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Sabtu (19/10/2019) diserbu para pengunjung terutama yang berasal dari negara Timor Leste.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten TTU, Raymundus Thaal saat Festival Wonderful Indonesia di PLB Napan menjelaskan, gelaran ini juga untuk mendorong pergerakan ekonomi daerah berbasis pariwisata. Karena dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat. Terlebih jika pelintas yang dari Timor Leste banyak yang datang.
“Segala urusan pembangunan yang berkaitan dengan kepariwisataan di Kabupaten TTU, harus diarahkan untuk menata kawasan ini menjadi sebuah destinasi baru yang seksi dan strategis,” katanya.
Masyarakat tampak antusias menyerbu bazar kebutuhan sembako di stan-stan yang ada karena harga yang dipatok sangat murah. Ada paket termurah seharga Rp5000, pembeli sudah bisa membawa pulang satu paket yang isinya berupa minyak goreng, gula, atau sabun cuci.
Di samping perubahan hari pelaksanaan FWI, penyelenggaran juga mengubah konten, dimana lebih mengutamakan kebutuhan masyarakat. Tidak hanya menghibur, panitia juga memberikan santunan bagi anak-anak yang kurang beruntung diwilayah Kabupaten TTU. Mereka berasal dari Indahnya Berbagi Kefa.
Hal ini sejalan dengan tujuan pelaksanaan FWI yakni untuk mendongkrak ekonomi masyarakat kecil di perbatasan RI dan Timor Leste.
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Muh Ricky Fauziyani, pelaksanaan Festival Wonderful Indonesia telah dievaluasi. Kali ini acara diselenggarakan dua hari mulai 18-19 Oktober 2019 dan untuk pertama kali di PLB Napan setelah sebelumnya dilaksanakan di PLBN Motaain, Motamasin, dan Wini.
“Kita mendapatkan sejumlah masukan. Baik dari masyarakat, pemerintah daerah, dan lainnya. Makanya festival sempat kita hentikan sementara untuk menjalani evaluasi. Kita evaluasi lokasi acara, waktu pelaksanaan, konten bazar, dan pengisi acara,” ujarnya.
Sementara konten bazar yang lebih dibutuhkan masyarakat. Sehingga masyarakat dan pelintas batas lebih banyak yang bersedia mampir ke festival. Pengisi acara tidak luput dari perhatian. Yang dicari adalah yang lebih mampu menghibur masyarakat.
“FWI kali ini sukses digelar, meskipun perdana dan berbarengan dengan hari pasar. Jumlah wisatawan yang melintas dari Timor Leste sendiri tercatat sebanyak 1.012 orang mulai 17-19 Oktober 2019,” ujarnya. (sdk)