Kanal24 – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia dalam sambutannya secara daring pada Investment Forum: 5 Super Priority Tourism Destinations yang digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (9/9/2022) meyakinkan para investor bahwa investasi di sektor pariwisata di Indonesia memiliki prospek yang baik karena masih banyak potensi pariwisata yang belum dikembangkan.
“Saya tidak segan-segan meyakinkan kepada teman-teman bahwa Indonesia punya banyak wisata yang bisa kita tuju selain yang 5 ini (Destinasi Pariwisata Super Prioritas/DPSP), kita kembangkan lagi yang lain, di Papua, dan kita punya alam yang bagus,” katanya.
Bahlil mengatakan, sektor pariwisata telah banyak berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja di tanah air. Selain itu, sektor pariwisata juga mendorong berkembangnya UMKM dan perekonomian daerah.
Melalui investasi, pemerintah berkomitmen dalam mendorong akselerasi pembangunan infrastruktur pada destinasi pariwisata.
“Kami berkomitmen untuk melakukan percepatan-percepatan, langkah-langkah komprehensif dan terukur di hampir semua kementerian untuk menjadikan ini salah satu tujuan wisata kita ke depan, karena tidak hanya Bali tapi juga banyak daerah-daerah yang harus kita terus promosikan,” katanya.
Di luar potensi pariwisata, pemerintah Indonesia, lanjut Bahlil, juga terus melakukan pembenahan dari berbagai sisi untuk mendukung sektor tersebut.
Ia mengatakan, struktur ekonomi Indonesia yang kuat pascapandemi COVID-19 saat ini telah menciptakan stabilitas dan keamanan politik.
“Kalau bicara pariwisata, itu kita bicara tentang keamanan dan kenyamanan bagi para pengunjung,” ujar Bahlil.
Senada, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan mengatakan, daya tarik utama Indonesia bagi investor di semua sektor adalah besarnya pasar domestik.
Nurul menjelaskan, saat COVID-19 menyebar pada 2020, jumlah wisatawan mancanegara turun tajam. Namun, di Indonesia, situasi wisatawan domestik masih tinggi.
“Ini jadi power (kekuatan) karena investor tidak ada urusan mau turisnya asing atau lokal, yang penting hotel saya penuh, yang penting kunjungan di tempat wisata penuh. Orang asing, orang Indonesia, sama-sama keluarkan duit di situ,” katanya.
Menurut Nurul, hal inilah yang membuat pasar pariwisata Indonesia optimis dapat memberikan kontribusi yang lebih baik bagi perekonomian.
Kementerian Investasi mencatat nilai proyek investasi eksisting di 5 DPSP mencapai Rp172,2 miliar (11,67 juta dolar AS). Nilai komitmen yang sedang berjalan sebesar Rp1,552 triliun (setara 106,24 juta dolar AS). Sementara nilai minat investasi di 5 DPSP sebesar Rp1,186 triliun (81,19 juta dolar AS).