KANAL24, Malang – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Malang Raya berjalan efektif jika ada Peraturan Wali kota berupa sanksi dan hukuman bagi warga yang tidak mau patuh, serta kerja sama pemerintah dan masyarakat untuk menaatinya. Disampaikan oleh pakar komunikasi Universitas Brawijaya (UB) Maulina Pia Wulandari, Ph.D.
Apabila sanksi yang diberikan lemah, masyarakat masih bisa ngeyel dan suka menawar. Nihilnya sanksi yang diberikan, membuat kebijakan PSBB di masa pandemi Covid-19 ini bagaikan macan ompong.
Selain dibutuhkan ketegasan, PSBB juga akan efektif jika diberlakukan sistem jaring pengaman sosial terpadu, sistematik dan transparan. Jaring pengaman sosial ini sebagai konsekuensi atas diterapkannya PSBB terutama bagi masyarakat terdampak COVID-19.
“Data penerima bantuan dari masing-masing kelurahan yang tidak update dan valid akan menyebabkan dana-dana bantuan salah sasaran,” katanya, kamis (30/4/2020).
Kemudian, PSBB juga harus dilaksanakan oleh pemerintah disekeliling kota Malang kalau dalam hal ini berarti Pemkab Malang dan Pemkot Batu.
“Kalau tiga syarat utama itu diterapkan, saya optimis PSBB akan berhasil diterapkan di Malang,” imbuhnya.
Semakin cepat PSBB diterapkan, maka akan memberikan dampak signifikan yang semakin Banyak. Pemda bisa segera fokus pada upaya penurunan angka terkonfirmasi positif, penyembuhan dan pencegahan. Kalau ini dipatuhi dan sistemnya dijalankan dengan baik hasilnya bisa memberikan dampak signifikan.
Mengacu pada evaluasinya terhadap penerapan PSBB di beberapa daerah khususnya di Jakarta. Pia menganggap PSBB yang diterapkan di Jakarta belum efektif, sebab selama 14 hari dari tanggal 10/4/2020 dimulainya PSBB, disebutkan bahwa kenaikan signifikan pasien positif COVID-19 sebanyak 200.63 persen.
Ia berharap masyarakat Kota Malang bisa jauh lebih tertib, dan ini tergantung bagaimana sosialisasi PSBB ke masyarakat, bagaimana isi pesannya, bagaimana cara menyampaikannya, dan media yang dipilih oleh pemerintah dalam menyampaikan sosialisasi. Ini pekerjaan yg tidak mudah karena masyarakat sekarang sedang stress, tertekan kondisi ekonomi.
“Kesadaran dan kemauan masyarakat untuk patuh dan taat pada pelaksanaan kebijakan PSBB sangat penting dibutuhkan demi keselamatan bersama,” tandasnya.(meg)