KANAL24, Surabaya – Pada Oktober 2021, TNI AL dijadwalkan akan menerima kapal rumah sakit kedua buatan PT PAL, Surabaya. Kapal yang nantinya akan diberi nomer lambung 59x ini bakal masuk sebagai kapal jenis Bantu Rumah Sakit (BRS) di bawah komando Satuan Kapal Amfibi (Satfib).
Berlangsung pada 9 Juli lalu, proses pemotongan baja pertama atau first steel cutting yang menandai proses awal fabrikasi dilakukan dengan disaksikan Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Moelyanto.
Dari grafis desain kapal yang diperlihatkan sebagaibackdrop saat seremoni first steel cutting, bisa diketahui rancangan kapal rumah sakit ketiga TNI AL mengusung model Landing Platform Dock (LPD) atau menyerupai rancangan pada KRI Semarang 594, yang dikenal sebagai kapal LPD rumah sakit pertama produksi PT PAL.
Kapal yang dibangun dengan label proyek W000302 itu rencanya dilengkapi sejumlah fasilitas seperti poliklinik, unit gawat darurat, fasilitas operasi, rawat inap, obstetri, ginekologi komprehensi dan dan fasilitas kesehatan lainnya. Rinciannya, kapal rumah sakit ini dapat menampung 650-an pasien yang ditangani oleh 89 staf kesehatan.
Di lansir dari laman indomiliter.com Mengacu pada desain LPD, kapal rumah sakit ini juga dilengkapi fasilitas untuk didarati tiga helikopter plus tersedia hanggar untuk dua helikopter. Selain 120 jumlah anak buah kapal, juga dialokasikan akomodasi untuk 16 awak dan kru helikopter. Untuk mobilitas antar jemput pasien, selain ada helikopter nantinya kapal rumah sakit canggih ini akan dibekali dua ambulans boat.
Direktur Pembangunan Kapal PT PAL Indonesia Turitan Indaryo mengatakan, kapal rumah sakit rencananya dibangun sepanjang 124 meter, lebar 22 meter, tinggi 6,8 meter, dengan bobot 7.300 ton. Kapal ini nantinya akan memiliki kecepatan maksimal 16 knots dan kecepatan jelajah 14 knots, serta mampu berlayar dengan endurance selama 30 hari.
Pihak PT PAL menyebut kapal rumah sakit terbaru yang dibangun ini akan lebih canggih dari kapal rumah sakit sebelumnya. Bila berkaca ke fasilitas kesehatan di KRI Semarang 594, sudah terdapat Pelayanan kamar operasi antara lain untuk mata, bedah, THT, kandungan, gigi dan mulut. KRI Semarang 594 sudah memiliki ruang ICU dan layanan Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) untuk dekompresi.
Meski nantinya akan diluncurkan dengan logo Palang Merah, tetap ada kemampuan untuk angkut logistik militer dan mendukung pergeseran pasukan. Seperti KRI Semarang 594 yang mampu mengangkut delapan unit ranpur jenis Anoa, 28 truck dan ratusan pasukan. (sdk).