KANAL24, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) menegaskan dalam waktu dekat Jalan Tol Pandaan-Malang Seksi IV Singosari-Pakis sepanjang 4,75 km bakal beroperasi.
Tol ini akan menambah catatan panjang dari ruas yang telah selesai pembangunannya. Hingga akhir 2019, panjang jalan beroperasi ditargetkan lebih kurang 1.500 km atau melebihi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 sepanjang 1.000 km.
Berdasarkan data Badan Usaha Jalan Tol ( BUJT ), PT Jasamarga Pandaan-Malang yang merupakan anak usaha PT Jasa Marga Tbk (JSMR), progres konstruksi seksi IV Singosari-Pakis saat ini sudah rampung dan selesai melewati uji laik fungsi oleh Badan Pengatur Jalan Tol ( BPJT ) dan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR . Sebelumnya pada mudik Lebaran 2019, seksi IV sudah dibuka fungsional untuk mendukung kelancaran lalu lintas.
“Mudah-mudahan keseluruhan ruas tol Pandaan-Malang bisa selesai lebih cepat. Apabila seksi 4-5 selesai bisa, langsung dioperasikan saja (tidak perlu diresmikan lagi). Ruas tol ini sudah sangat ditunggu masyarakat, karena itu kita percepat pemanfaatannya,” kata Menteri PUPR , Basuki Hadimuljono, dalam keterangan resmi yang dirilis di Jakarta, Minggu (13/10/2019).
Sementara itu, untuk seksi V Pakis-Malang, berdasarkan data saat ini progres konstruksinya sudah 77,3 persen dan direncanakan dapat dibuka fungsional untuk mendukung kelancaran libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Konstruksi seksi V tol Pandaan-Malang juga sempat terkendala pembebasan lahan di daerah Kelurahan Madyopuro yang menjadi ujung interchange Sawojajar sebagai jalan akses keluar tol menuju Kota Malang.
Berdasarkan data, dari 57 bidang tanah yang belum bebas, saat ini sudah sebanyak 52 bidang tanah yang dalam proses konsinyasi. Ditargetkan proses konstruksi seksi V seluruhnya rampung pada Januari 2020. Terkait penemuan situs bersejarah pada ruas tersebut, pihak BUJT telah menggeser trase jalan di titik itu sekitar 17 meter ke arah Timur.
Jalan tol Pandaan-Malang terdiri dari 5 seksi, terbagi menjadi Seksi 1 Pandaan-Purwodadi sepanjang 15,4 km, Seksi 2 Purwodadi-Lawang (8 km), Seksi 3 Lawang-Singosari (7,1 km), Seksi 4 Singosari-Pakis (4,75 km), dan Seksi 5 Pakis-Malang (3,1 km).
Pembangunan Tol Pandaan-Malang sepanjang 38,35 km dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol ( BUJT ) PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) yang sahamnya dimiliki
JSMR sebesar 60 persen, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) 35 persen dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sebesar 5 persen, dengan biaya investasi Rp 5,9 triliun. Nilai konstruksi Rp3,7 triliun dikerjakan oleh PTPP.
Jalan tol Pandaan-Malang diharapkan menjadi bagian vital arus mobilisasi orang serta barang antara Surabaya dan Malang. Kehadiran ruas itu akan mempercepat perjalanan dari Surabaya menuju Malang dan sekitarnya. Selama ini, perjalanan dari Surabaya ke Malang pada jam padat, bisa mencapai empat hingga enam jam. Melalui jalan tol ini, waktu tempuhnya bisa kurang dari satu jam.
Jalan tol ini juga diharapkan semakin menunjang sektor pariwisata seperti kawasan wisata dan taman safari Prigen, kebun teh Wonosari, Candi Singosari dan kawasan wisata Batu. Tol Pandaan-Malang juga akan meningkatkan akses bagi Kawasan Ekonomi Khusus Singosari dan Bandara Sultan Abdul Rachman Saleh.
“Jalan tol yang menjadi bagian dari jalan tol Surabaya-Malang ini juga memiliki pemandangan alam yang indah di kanan kiri jalan, terutama di rest area yang berhadapan langsung dengan Gunung Bromo dan Semeru di sisi timur ruas tol jika dari arah Malang, Gunung Arjuno di sisi barat, Gunung Kawi di sisi barat daya, Gunung Panderman di Kota Batu dan ditambah Gunung Penanggungan di wilayah Pandaan,” kata Basuki. (sdk)