Kanal24, Malang – Muhammad Rizal Zuhdi, M.Stat., mencatatkan prestasi sebagai Wisudawan Terbaik Program Magister Universitas Brawijaya (UB) tahun 2025. Lulusan Program Studi Statistika ini berhasil menyelesaikan studi hanya dalam waktu satu tahun dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna, 4.00. Capaian ini menjadi bukti komitmen dan ketekunannya dalam menjalani dunia akademik yang tidak mudah.
Dalam wawancara usai pelaksanaan wisuda di Gedung Samantha Krida UB, Sabtu (19/7/2025), Rizal membagikan kisahnya selama menempuh pendidikan pascasarjana. Menurutnya, tantangan terbesar justru bukan pada materi akademik, tetapi pada manajemen waktu. Pasalnya, selain menjalani perkuliahan, Rizal juga aktif menjadi asisten dosen dalam berbagai kegiatan penelitian dan kelompok kajian di Departemen Statistika.
“Mungkin kalau dibilang kesulitan, yang paling besar adalah manajemen waktu. Karena saya ikut dosen—seperti jadi asisten—dan beliau banyak penelitiannya, juga ada kelompok kajian di departemen. Jadi saya harus membuat daftar tugas dan sering konsultasi soal pembagian waktu,” tutur Rizal.
Fokus pada Pengembangan Model Statistik
Dalam bidang akademik, Rizal menggarap penelitian yang berfokus pada pengembangan model statistik. Ia menjelaskan bahwa risetnya merupakan bagian dari kolaborasi dengan para dosen dalam pengembangan pendekatan baru di bidang data kategori, termasuk integrasi dengan data berskala rasio dan interval. Penelitiannya dinilai sebagai salah satu kontribusi baru dalam keilmuan statistika terapan.
“Penelitian saya fokus pada pengembangan model. Saya mendapatkan salah satu temuan baru di bidang data kategori. Jadi ada integrasi dengan data yang bersifat skala rasio dan interval,” jelasnya.
Fokus dan kedisiplinan menjadi kunci utama keberhasilan Rizal menyelesaikan studi dalam waktu relatif singkat. Enam bulan terakhir masa studinya ia dedikasikan penuh untuk riset dan keterlibatannya dalam berbagai seminar ilmiah. Aktivitas tersebut membuat waktu luangnya sangat terbatas, bahkan hingga lima bulan ia tak sempat pulang ke rumah meskipun kampung halamannya cukup dekat.
“Di awal kuliah, saya masih bisa pulang sebulan sekali, bahkan dua kali, dan masih bisa main dengan teman di akhir pekan. Tapi enam bulan terakhir, karena penelitian dan seminar-seminar yang harus saya ikuti sangat padat, waktu untuk istirahat pun saya kurangi,” ujarnya.
Motivasi: Membanggakan Keluarga dan Menjadi Teladan
Lahir dari keluarga dengan latar belakang non-akademik, Rizal mengaku motivasi utamanya adalah untuk membanggakan kedua orang tua dan menjadi contoh baik bagi keluarga besarnya. Ia menyadari bahwa pendidikan merupakan tangga penting untuk membawa perubahan dan menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitarnya.
“Motivasi utama pastinya ingin membanggakan kedua orang tua. Saya lahir dari keluarga yang bukan akademisi—lebih fokus ke bidang keagamaan. Jadi saya ingin jadi yang terbaik agar bisa jadi contoh buat keluarga,” katanya dengan semangat.
Kini, setelah resmi menyandang gelar Magister Statistika, Rizal telah diterima bekerja di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Telkom Indonesia. Meski demikian, ia masih memiliki impian untuk melanjutkan studi ke jenjang doktoral (S3). Ia berharap dapat memperoleh beasiswa, baik dari kampus maupun program yang ditawarkan oleh perusahaan tempatnya bekerja.
“Untuk langkah selanjutnya, saya sudah diterima kerja di Telkom Indonesia. Tapi saya juga ada rencana untuk studi lanjut S3, mungkin ambil beasiswa dari kampus atau dari Telkom sendiri,” tambahnya.
Terus Produktif, Tak Ingin Berhenti Berkembang
Rizal menegaskan bahwa visinya ke depan adalah untuk terus bergerak, belajar, dan menjadi pribadi yang produktif. Ia tidak ingin berhenti hanya sampai di titik ini, tetapi terus menggali potensi diri dalam bidang statistika dan riset-riset terapan lainnya.
“Saya ingin terus jadi yang terbaik dan terus bergerak. Nggak diem gitu aja,” pungkasnya sambil tersenyum.
Prestasi Muhammad Rizal Zuhdi menjadi inspirasi tidak hanya bagi mahasiswa UB, tetapi juga bagi generasi muda Indonesia yang ingin mengukir prestasi melalui kerja keras, manajemen waktu yang baik, serta komitmen yang tinggi dalam bidang keilmuan. Keberhasilannya menunjukkan bahwa dengan tekad dan strategi yang tepat, keterbatasan waktu dan kesibukan bisa diubah menjadi kekuatan untuk mencapai puncak prestasi.(Din/Ptr)