Kanal24, Malang – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anak dengan menggelar lomba mainan tradisional pada Senin dan Selasa (13-14/11/2023) di Museum Pendidikan Kota Malang. Acara ini menarik partisipasi sebanyak 40 tim yang berkompetisi dalam beberapa jenis permainan tradisional, seperti dagongan, egrang, gobak sodor, dakon, dan beberapa permainan tradisional lainnya. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kota Malang, Juli Handayani.
“Kegiatan ini untuk meramaikan Museum Pendidikan Kota Malang. Selain itu, karena konsepnya memang bermain bersama, maka kita ambil bermain bersama untuk lomba-lomba permainan tradisional,” beber Juli.
Pada Senin (13/11/2023), lomba diperuntukkan bagi murid Sekolah Dasar (SD). Sedangkan pada Selasa (14/11/2023), siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) akan bersaing.
Sebanyak 200 peserta dari berbagai sekolah turut ambil bagian pada hari pertama. Mereka dengan semangat mengadu kecakapan dalam permainan tradisional, baik dalam kategori tim putri maupun tim putra.
Meskipun tidak semua tim berhasil memenangkan pertandingan, semangat sportivitas terlihat di antara mereka. Beberapa wajah menunjukkan kekecewaan, tetapi para pengajar mengajarkan mereka untuk tetap bersikap suportif dan bersalaman setelah pertandingan.
“Kita pilih permainan tradisional karena kita ingin mengenalkan permainan tradisional, permainan yang dimainkan dulu sebelum ada gadget. Jadi, kita tidak meninggalkan tradisi. Selain itu, permainan ini juga memperkuat interaksi antar anak,” terang Juli.
Setelah bermain bersama, peserta mendapatkan kesempatan untuk melakukan tur ke dalam Museum Pendidikan. Mereka diperkenalkan pada koleksi-koleksi yang dijaga dengan baik oleh petugas museum. Tur yang dilakukan ini dimaksudkan agar siswa dapat menginternalisasi nilai sejarah dan tradisi, serta mendidik karakter melalui kegiatan yang berfokus pada kegotongroyongan dan interaksi sosial.
Dengan terselenggaranya Lomba Permainan Tradisional ini, diharapkan anak-anak dapat terlibat lebih aktif dalam kegiatan positif dan mengembangkan keterampilan sosial mereka. Selain itu, kegiatan ini tidak hanya menjadi momen bermain, tetapi juga menjadi wahana untuk mendidik karakter anak-anak. Serta, anak-anak mendapatkan nilai-nilai sejarah dan tradisi melalui Tur ke Museum Pendidikan. (nid/mg)