KANAL24, Jakarta – Pengelola Blok Rokan resmi beralih ke PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) setelah PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) berakhir masa kontraknya. Demi mempertahankan level produksi paska alih kelola, PHR menargetkan bisa mengebor sebanyak 161 sumur hingga akhir tahun. Jumlah ini terdiri dari 84 sumur baru dan 77 sumur eks Chevron.
Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) mengatakan blok Rokanbisa membantu pemerintah dalam upaya mencapai target produksi minyak hingga 1 juta barel per hari. Menurutnya, pada tahun2022 direncanakan akan ada tambahan kurang lebih sebanyak 500 sumur bisa dieksplorasi.
“Pertamina akan melanjutkan program yang telah berjalan selama ini, termasuk Enhanced Oil Recovery (EOR) yang telah menunjang produksi migas secara signifikan. Pertamina telah menetapkan anggaran investasi sampai tahun 2025 sebesar lebih dari USD2 billion.
Mengingat wilayah Blok Rokan juga memiliki potensi unconventional migas yang dapat menunjang peningkatan produksi migas nasional,” ujar Nicke, Selasa (10/8/2021)
Berdasarkan data saat ini, Pertamina Hulu Rokan mengelola wilayah kerja dengan luasan sekitar 6,453 km2 dengan 10 Lapangan utama yaitu Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kotabatak, Petani, Pematang, Petapahan, Pager. Blok Rokan membentang di 5 (lima) Kabupaten Provinsi Riau yakni Kebupaten Bengkalis, Siak, Kampar, Rokan Hulu dan Rokan Hilir. Blok minyak strategis ini, merupakan terbesar kedua di Indonesia dengan target produksi minyak tahun 2021 sekitar 165.000 barel per hari atau sekitar 24 persen dari produksi nasional.
Nicke menegaskan bahwa Pertamina akan memastikan proses operasional Blok Rokan tetap berjalan, karena sebanyak 291 kontrak dilakukan proses mirroring dan seluruhnya telah selesai. Selain itu sebanyak 60 kontrak baru untuk kebutuhan pre-EOC telah awarded dengan status progres 100 persen.
“Kami meyakini dengan semangat sinergi dan kolaborasi, maka semua tantangan dapat ditaklukkan sehingga Blok Rokan yang diamanahkan kepada Pertamina dapat dikelola dengan baik secara optimal demi ketahanan energi nasional,” pungkas dia.(sdk)