KANAL24, Jakarta – Demi mengembangkan sektor energi berkelanjutan (sustainable energy) PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) telah memilih sektor bus listrik.
Emiten berkode BNBR telah menyiapkan dana hingga US$50 juta dan kolaborasi dengan beberapa Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ). Menurut Presiden Direktur BNBR, Anindya Novyan Bakrie, melalui anak usahanya PT Bakrie Autoparts (BA), BNBR akan mengembangkan sektor bisnis kendaraan listrik besar atau heavy e-mobility. Salah satu fokus utama pada segmen bisnis ini adalah pengembangan bus listrik.
Melalui penjelasan resminya, Senin (28/6/2021) perseroan berencana untuk membangun fasilitas perakitan kendaraan listrik pada lahan seluas 5 hektar di Bakauheni, Lampung. Rencananya, pembangunan fasilitas tersebut akan memakan waktu sekitar 6 bulan dan memiliki nilai investasi sekitar US$50 juta.
Sementara CEO PT Bakrie Autoparts, Dino Ryandi, menyebut ground breaking fasilitas tersebut ditargetkan dapat dilakukan pada kuartal III/2021 atau kuartal IV/2021. Pihaknya memperkirakan pabrik tersebut sudah dapat beroperasi pada paruh kedua tahun 2020 mendatang.
Dino juga menjelaskan, BA juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN ) untuk sejumlah komponen lokal. Ia memaparkan, pihaknya menggandeng PT Len Industri (Persero) untuk mendapatkan inverter, PT Pindad (Persero) untuk sejumlah komponen listrik, serta PT Barata Indonesia (Persero) untuk sejumlah komponen besi. Selain itu, BA juga menjalin kolaborasi dengan beberapa produsen karoseri di Indonesia seperti Laksana Karoseri, PT Adiputro Wirasejati.
Adapun sebagai pemesanan pertama, BA akan memasok 30 unit bus listrik, 20 unit di antaranya telah siap digunakan oleh Transjakarta di Juni 2021.
Ke depan, BA siap menyediakan 70 unit lainnya untuk memenuhi target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebanyak 100 unit bus listrik di 2021. Unit yang akan diproduksi ini nantinya berupa Completely Knocked Down (CKD) yang akan dirakit oleh perusahaan perakitan (karoseri) lokal.(sdk)