KANAL24, Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan pada minggu ketiga Juni 2021 terjadi deflasi 0,11 persen month to month (mtm). Perkiraan inflasi Juni 2021 secara tahun kalender sebesar 0,79 persen year to date (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,38 persen year on year (yoy).
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menjelaskan penyumbang utama deflasi Juni 2021 sampai dengan minggu ketiga yaitu komoditas cabai merah -0,09 persen (mtm), daging ayam ras -0,08 persen (mtm), tarif angkutan antarkota -0,06 persen (mtm), cabai rawit -0,04 persen. Kemudian bawang merah -0,02 persen (mtm), daging sapi, kelapa, tomat dan udang basah masing-masing sebesar -0,01 persen (mtm).
“Untuk komoditas mengalami inflasi, antara lain telur ayam ras sebesar 0,04 persen (mtm) emas perhiasan sebesar 0,03 persen (mtm) minyak goreng, sawi hijau, nasi dengan lauk dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm),” ujar Erwin dalam keterangannya, Sabtu (19/6/2021).
Erwin menambahkan, untuk aliran dana asing yang masuk periode transaksi 14 – 17 Juni 2021 mencapai Rp3,31 triliun. Jumlah ini masuk melalui pasar SBN sebesar Rp2,80 triliun dan melalui saham sebesar Rp0,51 triliun.
Berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), nonresiden beli neto Rp20,63 triliun. “Premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke level 73,46 bps per 17 Juni 2021 dari 71,71 bps per 11 Juni 2021,” pungkasnya. (sdk)