KANAL24, Malang – Produk daur ulang dari sampah yang mulai banyak diproduksi oleh masyarakat melalui kelompok UMKM membutuhkan media pemasaran tersendiri. Hal ini tidak lepas dari skala produk dan segmen pemasaran produk daur ulang yang masih terbatas.
Maraknya belanja online melalui marketplace menginspirasi lima mahasiswa UB yaitu Jopie Meiske Soen (FP), Aurora Ivana Simanjuntak (FP), Selvia Anggriani (FP), Muhammad Nur Arssy (FILKOM), Auril Tiberias Manalu (FP) di bawah bimbingan Anisa Aprilia, S.P., M. P., M. BA membuat marketplace khusus untuk produk daur ulang.
“Produk daur ulang dari sampah dalam pemikiran kami perlu marketplace tersendiri karena produk dan segmennya masih spesifik. Juga untuk mempermudah bagi calon pembeli sehingga kami meluncurkan Daurin,” kata Jopie Meiske, Kamis (2/9/2021).
Daurin lanjut Jopie, hadir sebagai marketplace untuk mempermudah kegiatan jual-beli barang daur ulang sampah dengan memberikan pelatihan bagi mitra UMKM untuk dapat mengembangkan produk daur ulangnya.
“Daurin tidak hanya sebagai media jual beli namun ada juga misi edukasi melalui pelatihan bagi UMKM nya dalam pengemasan produk, promosi hingga branding,” lanjut mahasiswi FP UB ini.
Marketplace Daurin terdiri dari platform website dan aplikasi. Website Daurin dapat diakses melalui www.daurin.id dan aplikasi dapat diunduh melalui play store dengan nama pencarian Daurin Indonesia. Website dan aplikasi memiliki fitur-fitur yang mudah untuk digunakan, seperti home, account, shop, news, dan event.
Untuk menghadirkan UMKM yang menjual produk daur ulang berkualitas, Jopie dan tim nya juga melakuka kurasi dari awl bagi mitra UMKM yang akan bergabung. Selain bersumber dari biodata UMKM Jopi juga memastikan produk daur ulang tersebut secara langsung.
“Kami menginginkan agar produk daur ulang yang masuk ke Daurin betul-betul bagus sehingga pembeli tidak merasa kecewa dan mau ikut mempromosikan daurin kepada yang lainnya,” tutup Jopie. (sdk)