KANAL24, Batu – Pola penanggulangan bencana seyogyanya dilakukan secara sustainable mengingat kejadian bencana adalah kejadian yang tidak dapat diprediksi sehingga dapat terjadi sewaktu-waktu.
Sebagai bentuk sumbangsih nyata kepada masyarakat inilah, maka pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat FISIP UB yang berlangsung selama 2 dua hari, 20-21 Agustus 2020 di RW 06 Kampung Ekologi RW, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu.
Acara dibuka langsung oleh Ketua RW 06 Kampung Ekologi, Taslan yang menyampaikan bahwa Kampung Ekologi merupakan daerah hijau yang dikelilingi oleh daerah merah, karena kampung sekitarnya sudah ada beberapa warga yang terkonfirmasi covid 19.
Dalam kesempatan ini Tim Pengabdian Kepada Masyarakat FISIP UB bekerjasama dengan Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia Provinsi Jawa TImur memilih kelompok dasawisma sebagai sasaran pelatihan.
Ketua pelaksana kegiatan, Dr. Moch. Fauzie Said, M.Si menyampaikan alasan dipilihnya dasawisma sebagai sasaran kegiatan pengabdian maysarakat, karena keberadaan dasawiswa dan jaringannya yang sudah menyebar di seluruh pelosok desa di Indonesia.
“Dasawisma merupakan modal sosial yang sangat strategis untuk dilibatkan dalam kegiatan penanggulangan bencana dan sebagai motor penggerak dalam lingkup terkecil dari sebuah masyarakat,” kata M Fauzie Said
Dalam paparannya yang berjudul “Menuju Kampung/Desa Tangguh Bencana Dengan Pemberdayaan Dasawisma dan Masjid Tangguh Bencana : Mitigasi Bencana Meluasnya Wabah Covid 19” Said memaparkan beberapa hal modal sosial yang dapat menjadi bekal untuk membentuk Desa Tangguh bencana.
Pelatihan tersebut dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kepada peserta dilakukan pembagian masker dan penggunaan hand sanitizer serta menjaga jarak 1 meter, peserta kegiatan sangat interaktif mengikuti paparan materi yang diberikan.
Antusiasme warga terlihat selama proses pelatihan dengan adanya beragam pertanyaan. Salah satunya dari Dwi, seorang ibu rumah tangga yang aktif sebagai penggerak PKK dan Dasawisma di kampong ekologi Batu. “di kampung sebelah itu ada warga yang masih susah sekali diberi pengertian, Pak, padahal dia sudah terkonfirmasi positif covid 19, karena dia punya pemahaman bahwa semua penyakit itu Alloh yang memberi, jadi dia ngeyel ketika dijemput petugas untuk dilakukan isolasi di Rumah Sakit. Seperti ini apa yang harus kami lakukan, Pak ?” tanyanya dengan antusias.
Fauzie, Ketua Tim Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat sekaligus Ketua IABI Jatim memberikan jawaban dengan sangat gamblang dan dengan bahasa ringan yang sangat mudah dipahami oleh peserta yang mayoritas adalah ibu-ibu.
Disamping memberikan penjelasan tentang bagaimana mengangani permasalahan yang umum terjadi pada dasawisma, Fauzie juga menjelaskan adaptasi kebiasaan baru apa yang harus dilakukan di era new normal ini.
Paparan materi diselingi dengan penayangan InaRisk, yaitu suatu portal yang portal hasil kajian risiko dikembangkan oleh BNPB. Diikuti oleh peserta yang tidak terlalu banyak, yaitu 15 orang ibu-ibu dengan pertimbangan physical distancing dan dengan memperhatikan protokol kesehatan, kegiatan berlangsung hingga pukup 21.00 WIB dan tidak ada peserta yang meninggalkan tempat sampai akhir kegiatan.
Diselingi guyonan ringan, pelaksanaan kegiatan berlangsung menarik dan berkesan pada peserta. “Saya berterima kasih bahwa kegiatan ini dilaksanakan di kampung kami, semoga kegiatan seperti ini dapat berlanjut agar kami, dapat mengetahui informasi dan pengetahuan terkini yang sedang perkembang di masyarakat melalui sumber yang benar,” ujar Dwi menutup pembicaraan. (sdk)