KANAL24, Malang – Perkembangan ekonomi terkini Indonesia menurut Gubernur BI Perry Warjiyo Ph.D adalah perekonomian Indonesia tetap solid. Hal tersebut diungkapkan pada kuliah umum Perekonomian Indonesia: Prospek dan Arah Bauran Kebijakan dalam Menjaga Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi, di Universitas Brawijaya, senin (3/2/2020).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2019 cukup baik dan akan meningkat pada 2020. Daya tahan ekonomi Indonesia ditopang konsumsi RT (Rumah Tangga) yang tetap baik, investasi bangunan, dan perbaikan ekspor. Secara spasial, membaiknya kinerja ekonomi tercatat di berbagai wilayah NKRI. Bauran stimulus kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah dapat mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi, yang diprakirakan di sekitar 5,1 persen pada 2019 dan akan meningkat dalam kisaran 5,1-5,5 persen pada tahun 2020.
“Ketahanan eksternal ekonomi Indonesia terjaga dan nilai tukar rupiah menguat. Nilai tukar rupiah menguat di 2019 dan tetap stabil pada 2020 sejalan dengan fundamental ekonomi, mekanisme pasar, serta konfiden pelaku pasar dan investor terhadap kredibilitas kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah,” terangnya.
Lebih lanjut, Perry menjelaskan bahwa inflasi tetap terkendali pada level rendah dan stabil. Terkendalinya inflasi karena terjaganya ekspektasi inflasi seiring konsistensi kebijakan BI menjaga stabilitas harga, permintaan agregat yang terkelola, nilai tukar yang stabil, dan pengaruh harga global yang minimal. Bank Indonesia akan konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna memastikan terkendalinya inflasi sesuai sasaran.
Ke depan, Bank Indonesia tetap menempuh kebijakan makroprudensial yang akomodatif dan memperkuat koordinasi dengan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong intermediasi perbankan.
“Bank Indonesia terus mendorong digitalisasi ekonomi & keuangan, termasuk penguatan inklusi ekonomi, dan melalui implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025. Akseptasi QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) terus diperluas mulai dari transaksi di pasar-pasar tradisional, perguruan tinggi, hingga transaksi lintas negara,”pungkasnya. (meg)