KANAL24, Malang – Rosbella Nagatha, solois baru asal Malang melepas debut single berjudul “Stardust” pada Jumat (4/6/2021) malam. Single ini menjadi pijakan pertama songwriter muda itu di industri musik tanah air.
Kecintaan Rosbella Nagatha dalam menulis lagu diawali dari hobinya menulis puisi. Puisi pertamanya ia tulis ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar dan bercerita tentang sosok ibu. Terhitung sejak tahun 2016 hingga saat ini, ia telah memiliki empat buku puisi dan sekarang sedang menuju penggarapan buku puisi kelima. Puisi lainnya, biasa ia simpan di notes handphone dan sekarang ada sekitar 300 an tulisan yang masih ia simpan.
Buah jatuh tidak jauh dari dari pohonnya. Mungkin ungkapan itu bisa mendeskripsikan Rosbella Nagatha yang memang terlahir dari keluarga yang sangat mencintai seni. Bakat yang ia miliki diwarisi dari Papanya yang juga dapat memainkan berbagai macam alat musik, memiliki suara yang bagus, dan selalu percaya diri untuk tampil di depan umum. Ia dan kakak-kakaknya banyak mendapat exposure tentang seni dari orang tuanya.
“Papa dan Mama juga dari dulu selalu encourage kita untuk tampil di setiap kesempatan yang ada. Dari mulai nyanyi kalua ada live music di cafe, mall, acara-acara di sekolah, dan nyumbang suara di nikahan hukumnya adalah wajib,” ujarnya.
Stardust sendiri bercerita tentang khayalan romansa seseorang yang ingin bersatu dengan orang yang dicintai diam-diam. Lagu yang diangkat dari salah satu puisi pribadinya ini awalnya hanya diniatkan untuk menjadi sebatas puisi pada umumnya. Namun, beberapa jam setelah puisi itu tercipta, Bella memetic sedikit senar gitarnya dan terciptalah melodi manis yang enak untuk dinikmati.
“Lagu ini juga menggambarkan situasi yang aku alami ketika lagi nulis lagunya, yang mana langit malam sedang mendung dan membuat khayalan tentang cinta menjadi ‘too dreamy’,” imbuh cewek yang gemar menikmati lagu-lagu Yebba tersebut.
Inspirasi lagu yang ia buat pada pukul 03:41 dini hari itu datang saat sedang bergelut dengan tugas kuliah. Meskipun Stardust memiliki cerita sendiri baginya, tetapi ia juga ingin setiap pendengar dapat menginterpretasikan lagu ini dari sudut pandang mereka sendiri. Dirinya percaya bahwa setiap orang memiliki perspektif yang berbeda tentang cinta. (Meg)