KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada tahun ini diprediksi lebih stabil. IHSG bahkan berpeluang melesat sampai level 7.000 asalkan program vaksinasi Covid-19 di Indonesia berhasil.
Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, mengatakan pada 2021, IHSG tidak akan terlalu volatile seperti tahun lalu. Bahkan ada peluang IHSG akan bergerak stabil dalam tren menguat sampai 7.000.
“Kisarannya bisa konsolidasi melemah 5.400 sampai menguat maksimal 7.000,” kata Hans di Jakarta, Minggu (3/1/2020).
Hans mengatakan kunci utama adalah pemulihan Indonesia dari wabah virus korona. Program vaksinasi Covid-19 yang sudah dirancang pemerintah harus berjalan efektif, mulai dari kepastian ketersediaan vaksin, distribusi, hingga penyuntikannya.
“Paling penting seberapa efektif vaksin tersebut dalam menciptakan kekebalan dan menghentikan penyebaran penyakit Covid-19,” ujar Hans.
Jika program vaksinasi Covid-19 berhasil dengan maksimal, pemulihan ekonomi Indonesia juga akan maksimal. Kepercayaan pelaku pasar terhadap bursa saham Indonesia juga akan pulih secara maksimal. “Jadi vaksinasi menjadi kunci,” jelas Hans.
Pelaku pasar juga akan menanti seberapa efektif penanganan global dalam menghentikan penyebaran varian baru virus korona. Sejumlah negara saat ini melakukan penguncian. Jika berhasil diredam, membaiknya pemulihan ekonomi global akan membantu pemulihan pasar saham Tanah Air.
“Pelaku pasar juga menanti hasil pemilu Georgia di Amerika Serikat. Ini akan menentukan komposisi di Senat Amerika. Jika Demokrat mendominasi, program stimulus fiskal besar akan berjalan lancar. Pemulihan ekonomi Amerika dan global akan lebih cepat,” tutur Hans.
Mengutip data RTI pada penutupan 30 Desember 2020, IHSG masih mengalami pelemahan -5,09% dibanding penutupan 30 Desember 2019 yang berada di level 6.299,54.
Pencapain ini menurun dibandingkan penutupan tahun sebelumnya, di mana IHSG masih mengalami penguatan 1,7% dibandingkan penutupan 28 Desember 2018 yang berada di level 6.194,50. (sdk)