KANAL24, Malang – Keberadaan kontainer sebagai salah satu alat penunjang pengiriman logistik untuk ekspor dan impor di Indonesia masih menjadi momok bagi kalangan pelaku usaha. Kelangkaan container yang terjadi beberapa waktu lalu menyebabkan proses pengiriman barang menjadi terganggu.
Asisten Deputi Bidang Koordinasi SDM Kemenko Marinves Amalyos pada FGD Penguatan dan Tantangan Industri Perikanan dan Kelautan mengatakan kelangkaan kontainer yang terjadi saat ini dikarenakan oleh fluktuasi pengiriman barang yang berubah karena covid19 dan ketidak sesuaian antara kontainer ekspor dan kontainer impor.
“Selain itu ketidak sesuaian tipe kontainer 40’ untuk impor dan ketergantungan armada MLO asing juga menjadi penyebab kelangkaan kontainer,” kata Amalyos, Rabu (30/6/2021)
Indonesia sendiri menurut Amalyos saat ini masih mengimpor kontainer dari berbagai negara untuk memenuhi kebutuhan domestik senilai 45 juta USD pada tahun 2018 dan meningkat menjadi 49 juta USD pada tahun 2019.
Negara yang menjadi tujuan impor kontainer ke Indonesia yaitu Tiongkok 82,7 persen, Singapura 4,7 persen, India 2,1 persen, Jepang dan Negara lainnya 8,8 persen.
“Kita masih impor sehingga perlu dipikirkan dalam FGD ini untuk bisa memenuhi kebutuhan kontainer ini dari industry dalam negeri dengan kolaborasi semua pihak termasuk UB,” lanjutnya.
Dengan adanya pemenuhan kebutuhan kontainer dari industry dalam negeri maka kelangkaan kontainer bisa ditekan dan bisa dihasilkan kontainer yang sesuai dengan kebutuhan pelaku industry Indonesia. (sdk)