KANAL24, Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan pada Minggu kelima bulan April 2021 terjadi inflasi sebesar 0,18 persen month to month (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi April 2021 secara tahun kalender sebesar 0,63 persen year to date (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,47 persen (yoy).
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menjelaskan penyumbang utama inflasi April 2021 sampai dengan minggu kelima yaitu komoditas daging ayam ras, jeruk. Selain itu adalah minyak goreng, daging sapi, dan emas perhiasan.
“Sementara itu, beberapa komoditas mengalami deflasi, antara lain cabai rawit, bawang merah, kangkung, bayam, beras dan tomat,” kata Erwin dalam keterangannya, Sabtu (1/5/2021).
Untuk data transaksi dana asing masuk pada periode 26 – 29 April 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp5,10 triliun. Yang melakukan transaksi melalui Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp5,86 triliun. Kemudian yang melalui instrumen pasar saham sebesar Rp0,76 triliun.
“Berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), nonresiden jual neto Rp2,85 triliun,” pungkasnya.(sdk)