KANAL24, Surabaya – Kinerja ekspor Jatim dalam peta perekonomian nasional makin diperhitungkan. Pada Januari – Februari 2021, ekspor Jatim terbesar kedua senilai 3,23 miliar dollar AS atau 10,56 persen setelah Jawa Barat diurutan pertama dengan nilai 5,16 miliar dollar AS (16,90 persen), diikuti Riau 2,64 miliar dollar AS (8,63 persen) diposisi ketiga. Hal ini berdasarkan data ekspor asal barang yang dirilis Badan Pusat Statitisti (BPS).
Kepala Badan Pusat statistik (BPS) pusat, Suhariyanto memaparkan nilai ekspor Indonesia Februari 2021 mencapai 15,27 miliar dollar AS atau turun 0,19 persen dibanding ekspor Januari 202. Sementara dibanding Februari 2020 naik 8,56 persen.
“Ekspor non migas Februari 2021 mencapai 14,40 miliar dollar AS, turun 0,04 persen dibanding Januari 2021. Dibanding ekspor nonmigas Februari 2020, naik 8,67 persen,”ujar Suhariyanto dalam konferensi pers melalui virtual zoom pada, Senin (15/3/2021).
Penurunan terbesar ekspor nonmigas Februari 2021 terhadap Januari 2021 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 639,5 juta dollar AS (27,11 persen), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada besi dan baja sebesar 240,7 juta dollar AS (24,20 persen).
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Februari 2021 naik 10,29 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 8,81 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 12,19 persen.
Sedangkan ekspor nonmigas Februari 2021 terbesar adalah ke Tiongkok, yaitu 2,95 miliar dollar AS, disusul Amerika Serikat 1,86 miliar dollar AS, dan Jepang 1,20 miliar dollar AS, dengan kontribusi ketiganya mencapai 41,77 persen. Sementara ekspor ke negara-negara ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar 2,99 miliar dollar AS dan 1,13 miliar dollar AS.(sdk)