KANAL24, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHGS) berisiko mengalami pelemahan pada pekan depan. Selain menjelang libur Natal 2020, ada beberapa faktor yang membuat optimisme pelaku pasar menurun.
“IHSG berpeluang konsolidasi melemah terbatas dengan support di level 6,046 sampai 5,924 dan resistane di level 6,160 sampai 6,250,” kata Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee,Minggu (20/12/2020).
Hans mengatakan menjelang hari libur Natal, biasanya transaksi di pasar saham agak sepi. Meskipun ada sisa optimisme pemberian izin darurat di AS untuk vaksin Moderna, pasar saham pekan depan cenderung akan konsolidasi melemah tipis.
“Pelaku pasar kemungkinan akan profit taking,” ujar Hans.
Pelaku pasar melihat Inggris masih kesulitan untuk mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa dalam negosiasi perundingan perjanjian Brexit. “Di samping itu, AS juga saat ini lebih fokus menghindari shutdown pemerintahan, sehingga perhatian pada pembahasan stimulus fiskal agak tertunda. Ini menjadi sentimen negatif tambahan bagi pelaku pasar dan bisa berimbas pada IHSG pekan depan,” uangkap Hans.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump jelang akhir pekan ini, menandatangani undang-Undang perpanjangan sementara dua hari dana federal, yang disahkan oleh Kongres untuk menghindari shutdown pemerintah
Langkah ini dilakukan lantaran anggota parlemen belum mencapai kesepakatan tentang anggaran bantuan tambahan pandemi Covid-19 senilai USD900 miliar.
IHSG dalam sepekan terakhir melonjak 2,8%. IHSG meningkat dari level penutupan Jumat (11/12) di 5.938,33 menjadi 6.104,32 pada Jumat (18/12).
Penguatan mingguan ini lebih besar dibanding pekan sebelumnya yang tercatat menguat 2,2%, dari level 5.810,48, Jumat (4/12), menjadi 5.938,33 pada Jumat (18/12).(sdk)