KANAL24, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan dapat menguasai 80 persen market akses di banyak negara. Untuk itu, Kemendag aktif melakukan promosi dan penjajakan kerja sama bilateral dengan berbagai negara di dunia.
Salah satu yang sedang digenjot adalah penyelesaian perundingan kerja sama Regional Comprehensif Economic Partnership ( RCEP ). RCEP sendiri melibatkan 16 negara sehingga sangat strategis bagi pangsa pasar produk unggulan nasional apabila kesepakatan ini terselesaikan. Diharapkan komitmen kerjasama RCEP tersebut bisa rampung pada tahun ini.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, menjelaskan apabila Indonesia bisa tergabung dalam RCEP ini, maka market akses sebesar 45 persen dapat dikuasai Indonesia. Dengan begitu pelaku usaha dan pemerintah tinggal memanfaatkan peluang pasar tersebut untuk meningkatkan kinerja ekspor, investasi dan kerjasama ekonomi lainnya.
“Kita harus dapat market akses lebih dari 80 persen dari total (pasar) di dunia. Kalau kita dengan RCEP sukses saja itu sudah 45 persen dari total populasi dunia. Dengan begitu kita bisa bebas pilih. Kalau terpaku pada satu dua negara saja dan kalau terjadi sesuatu kita susah,” ujar Enggar di Double Tree Hotel Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2019).
Enggar berharap tim teknis RCEP dapat menyelesaikan perundingan dan legal dokumennya untuk seluruh bidang sehingga dapat diresmikan pada November 2019 di Bangkok, Thailand. Menurut Enggar, sebagai Koordinator Negara Perundingan RCEP , Indonesia berkomitmen mengajak seluruh negara peserta RCEP secara kolektif mendorong penyelesaian perundingan RCEP sesuai target. Sebab semua negara yang tergabung dalam RCEP apabila sudah diresmikan akan sama-sama mendapatkan manfaatnya.
Untuk menggenapi 80 persen target market, Kemendag juga tengah fokus untuk merampungkan 14 perjanjian dagang baru yang ditargetkan bisa rampung sepenuhnya pada 2020-2021. Dua di antaranya, yakni perjanjian dagang Indonesia-Korea Selatan dan Indonesia-Taiwan dipastikan rampung tahun ini. Perundingan perdagangan dengan Korea Selatan dan Taiwan ini juga diharapkan bisa tuntas akhir tahun ini.
“Jadi kita harapkan ada 3 perjanjian lagi rampung sampai akhir tahun ( RCEP , Korea Selatan dan Taiwan). Tahun depan ya ada 10 lagi (perjanjian) yang harus selesai,” tuturnya.(sdk)